PLTSa Merah Putih Bantar Gebang Ditarget Mampu Olah Sampah 5000 Ton per Hari

- Selasa, 26 Maret 2019 | 12:45 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir dan  Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza di PLTSa Bantargebang, Kota Bekasi, Senin (25/3).  (foto : Kemenristekdikti for Kaltim Post)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir dan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza di PLTSa Bantargebang, Kota Bekasi, Senin (25/3). (foto : Kemenristekdikti for Kaltim Post)

BEKASI—Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) bersama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) serta Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Merah Putih Bantar Gebang.

Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan PLTSa dapat menjadi solusi pengelolaan sampah nasional terutama di kota- kota besar Indonesia. Disebutkan, DKI Jakarta memproduksi 8.000 ton sampah setiap harinya. Sedangkan Kota Bekasi mencapai 1.800 ton. Oleh karena itu, PLTSa ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah sampah, baik di DKI Jakarta maupun di Kota Bekasi.

“DKI Jakarta setiap hari produksi sampah 8.000 ton dan Bekasi produksi 1.800 ton. Jadi total  ada sekitar 10 ribu ton sampah per hari. PLTSa Merah Putih Bantargebang ini merupakan ‘pilot project’ sehingga baru mampu mengolah100 ton/hari, kita dorong BPPT untuk menghasilkan  teknologi yang mampu mengolah 2.000 hingga 5.000 ton per hari, “ ujar Nasir di sela peresmian PLTSa Merah Putih, di Bantar Gebang, Bekasi, Senin (25/3).

Dalam hal ini, Nasir mengajak semua pihak untuk menjadikan sampah sebagai sebuah komoditi. Sampah yang dikelola dengan baik akan menghasilkan nilai tambah, seperti listrik yang akan dihasilkan oleh PLTSa Merah Putih.

“Sudah saatnya sampah dianggap menjadi komoditi. Tahun 2021 jika pengelolaan sampah tidak dilakukan dengan serius dan sistematis, beberapa kota di Indonesia akan mengalami situasi darurat sampah. Oleh karena itu perlu ada teknologi pengelolaan sampah agar Indonesia bersih dari  sampah," jelas Nasir.

Menristekdikti menambahkan kehadiran PLTSa Merah Putih Bantargebang ini diharapkan dapat menjadikan DKI Jakarta dan Bekasi bersih dari sampah.  PLTSa ini merupakan program rintisan yang kemudian dapat dikembangkan untuk pengelolaan sampah baik di kota maupun dapat dikembangkan skala lebih kecil untuk pedesaan. (*/sar/pro)

Editor: nicha-Nicha JKT

Rekomendasi

Terkini

Garuda Layani 9 Embarkasi, Saudia Airlines 5

Senin, 22 April 2024 | 08:17 WIB
X