Pusaka Dukung Polda Usut Korupsi di Unmul

- Selasa, 12 Maret 2019 | 17:16 WIB
MINTA DIUSUT TUNTAS: Rachmadansyah (dua kiri) bersama pengurus inti DPW Pusaka Kaltim mendorong kasus dugaan selisih dana BLU Unmul yang mencapai Rp 35 miliar itu diusut tuntas dan transparan.
MINTA DIUSUT TUNTAS: Rachmadansyah (dua kiri) bersama pengurus inti DPW Pusaka Kaltim mendorong kasus dugaan selisih dana BLU Unmul yang mencapai Rp 35 miliar itu diusut tuntas dan transparan.

PEMBERITAAN di media Kaltim Post edisi Rabu (20/2) halaman 7 tentang Rektor Unmul Dipanggil Polda Kaltim terkait dengan dana BLU Unmul.

Yakni dugaan penggunaan dana selisih sekitar Rp 35 miliar banyak menuai kritik dan simpati dari berbagai kalangan masyarakat Kaltim. Satu diantaranya dari DPW Persekutuan Suku Asli Kalimantan (Pusaka) Kaltim.

"Kami berpendapat pemanggilan orang nomor satu di Unmul oleh pihak penyidik Ditreskrimsus Polda Kaltim wajib dipenuhi. Yaitu untuk klarifikasi terkait dugaan selisih dana BLU yang sangat besar tersebut," ujar Ketua Pusaka Kaltim, Ir. H Rachmadansyah pada Kaltim Post.

Dikatakan Rachmadansyah, sebagai putra Benua Etam pihaknya mendorong pihak unmul untuk kooperatif pada penegak hukum. Karena pihak Polda Kaltim dalam melakukan pemanggilan dipastikan sudah memiliki data yang cukup kuat tentang dugaan kasus selisih kas BLU itu.

Diuraikannya bahwa Universitas Mulawarman (Unmul) ini merupakan salah satu instansi pemerintah yang mendapat persetujuan sebagai pengelola keuangan Badan Layanan Umum (BLU) sejak 2009 silam. Kewenangan itu sesuai dengan SK Menteri Keuangan (Menkeu) Nomor 51/KMK.05/2009 pada 27 Februari 2009.

"Jika nantinya dugaan selisih kas BLU Unmul yang menjadi sebuah fakta hukum, maka tentunya kasus tersebut mencerminkan sebuah pengelolaan manajemen keuangan Unmul yang buruk!," tegas pria yang aktif sebagai pengamat pembangunan daerah di Kaltim ini.

Lanjutnya, karena dana tersebut terkait pada kepentingan pendidikan para generasi muda penerus bangsa di Kaltim.

Seharusnya manajemen lembaga pendidikan harus menjadi sebuah suri tauladan bagi generasi muda di wilayahnya. Tetapi yang terjadi malah sebaliknya!

Dana BLU tersebut harusnya dijadikan penggerak menciptakan kenyamanan bagi para dosen pengajar dan mahasiswa. Seperti fasilitas sarana dan prasarana belajar serta mengajar yang tepat.

Guna mencapai tujuan dari program pendidikan mencerdaskan bangsa. Karena selisih kas sekitar Rp 35 milyar ini bukanlah sebuah kasus kecil. 

"Angka tersebut sangatlah besar dan memiliki manfaat yang besar pula jika digunakan untuk kepentingan pendidikan mencerdaskan putra daerah. Terlebih sampai detik ini Unmul masih sangat membutuhkan dana untuk mengembangkan sarana dan prasarana pendukungnya," ujar pria berbadan tegap ini.

Menindaklanjuti kasus tersebut, Pusaka Kaltim memberikan dukungan penuh kepada pihak penyidik Ditreskrimsus Polda Kaltim. Yakni dapat mengungkap dugaan kasus dana BLU Unmul tersebut secara transparan dan gamblang serta tuntas. Agar kedepannya menjadi sebuah pembelajaran yang beharga.

"Kami DPW Pusaka Kaltim akan terus memonitoring menjajaki kronologis dugaan kasus dana BLU Unmul tersebut. Karena sepertinya dugaan kasus ini bukan kasus baru dan begitu saja muncul kepermukaan. Ini sudah berlangsung lama dan harus segera diusut tuntas serta diputus mata rantainya," ujar Rachmadansyah.

Unmul sebagai lembaga pendidikan PerguruanTinggi Negeri (PTN) yang cukup besar di Kaltim dan merupakan asset kebanggaan masyarakat Kaltim. Jadi harus dijaga bersama-sama, agar menjadi sebuah lembaga PTN yang bersih dan bisa dipercaya.

Halaman:

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X