Menuju Respons Kaltara Edisi Spesial : Saya (Millenial) untuk Kaltara Terdepan (3-habis)

- Selasa, 12 Maret 2019 | 14:13 WIB

Hasil takkan mengkhianati proses. Mungkin, ini secuil kalimat yang pas untuk ke-3 pemuda Kaltara yang berdedikasi membangun daerah dan masyarakat Kaltara pada bidang masing-masing. 

 

KHAIR ALAM MAULANSYAH, Humas Kaltara

 

TIGA punggawa muda Kaltara terakhir yang akan menjadi narasumber Respons Kaltara (Reskal) edisi Spesial pada 13 Maret nanti, adalah Mangestiningtyas, Candra Yuswo Widodo, dan Sabri. Mereka memiliki bidang keahlian yang berbeda-beda. 

Mangestiningtyas, atau akrab disapa Esti, adalah seorang guru di SMK 1 Sebatik Barat, Kabupaten Nunukan. Candra, berprofesi sebagai petani juga menjabat sebagai Ketua Organisasi Karya Mandiri. Sementara Sabri, adalah atlet panjat tebing.

Namun, ada satu hal yang mempersatukan mereka. Yakni, dedikasi dan semangat berjuang serta bekerja keras. Tak hanya untuk meraih prestasi pribadi, tapi juga memajukan masyarakat dan mengharumkan nama daerah dan Provinsi Kaltara.

Esti misalnya, merupakan Juara I Guru SMA/SMK Berdedikasi tingkat nasional tahun 2017. Dedikasinya di dunia pendidikan ditunjukkan dengan keinginan kuatnya untuk mengatasi kendala dalam menyalurkan ilmu pengetahuan kepada anak didiknya, yang kebanyakan anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI). "Sebagai jalur lalu lintas TKI, di Sebatik pasti ada kendala dalam pengajaran yang berimbas pada pengetahuan yang dimiliki anak didik kami," kata Esti.

Belum lagi, keterbatasan sarana-prasana di kawasan 3T itu. Salah satunya, jaringan internet. "Saya merasa, tanggapan dari Pemprov Kaltara terhadap masalah yang ada sudah sangat baik. Melalui Disdik Provinsi Kaltara, kendala ini dapat kami atasi bersama sehingga tak mengganggu proses belajar mengajar," jelas alumni Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya ini.

Dedikasi serupa ditunjukkan Candra. Lewat keahliannya berternak dan bercocok tanam, banyak rekan seprofesinya yang berhasil membudidayakan dan meningkatkan produktivitas ternak dan tanamannya.

"Saya sebenarnya hanya berusaha menerapkan apa yang saya terima selama kuliah di Fakultas Pertanian Unmul," jelas Ketua Organisasi Karya Mandiri Desa Panca Agung, Kelurahan Tanjung Palas Utara, Kabupaten Bulungan ini.

Baginya, membagi kemampuan atau ilmu dengan orang lain adalah berkah juga pahala. "Saya mencoba berbagi ilmu saja, tak lebih. Yang terpenting, masyarakat utamanya petani dapat berhasil dalam usahanya. Saya juga berterima kasih kepada Pemprov Kaltara yang telah memberikan begitu banyak perhatian kepada petani selama ini," tuturnya.

Di tempat lain, Sabri menunjukkan dedikasinya lewat prestasi di bidang olahraga. Bangganya lagi, prestasi itu dicetaknya pada Asian Games 2018 yang berlangsung di Jakarta dan Palembang. Di event internasional itu, Sabri berhasil menyumbangkan medali perak cabang penjang tebing.

Atlet kelahiran Nunukan, Kaltara ini berhasil meraih medali perak di nomor estafet putra yang berlangsung di Jakabaring Sport City. Atas keberhasilan Sabri menyumbangkan medali perak bagi Indonesia, tentunya membuat kebanggaan masyarakat Indonesia, khususnya Pemprov Kaltara. "Saya berusaha memberikan yang terbaik bagi Indonesia, juga bagi Kaltara lewat kemampuan yang saya miliki," ucapnya.(humas/pro/one)

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB
X