MADIUN--Bencana banjir yang melanda Kabupaten Madiun, Jawa Timur beberapa waktu lalu, membuat beberapa fasilitas - fasilitas sekolah mengalami kerusakan termasuk buku-buku pegangan belajar siswa. Kondisi ini menjadi kekhawatiran bagi para siswa kelas IX dan XII yang akan menjalani Ujian Nasional (UN).
Menanghapi hal tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa kerusakan yang diakibatkan banjir kali ini tidak terlalu parah. Sehingga, siswa siswi peserta UN tetap bisa mengikuti UN sesuai jadwal yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
"Enggak perlu dispensasi kayaknya. Mereka bisa menyesuaikan diri, termasuk akan kita drop bahan bantuan untuk USBN untuk jenjang SD. InsyaAllah tidak terlalu masalah. Ini buktinya sudah mulai aktivitas belajar juga, jadi tidak ada masalah," terang Muhadjir kepada Kaltim Post di sela kunjungannya ke SMPN 1 Balerejo, Madiun, Jawa Timur, Senin (11/3).
Berdasarkan data yang dibeberkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Madiun, bencana banjir ini mengakibatkan 36 sekolah di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Di antaranya, TK/PAUD 11, 22 SD, 2 SMP, dan SMA 1 sekolah.
Kadisdikbud Kabupaten Madiun, Sodik Hery Purnomo menerangkan, hingga saat ini tidak ada bangunan sekolah yang roboh akibat banjir. Hanya saja, ada beberapa fasilitas sekolah yang tergenang air.
"Sekolah-sekolah jenjang SD dan SMP yang terdampak banjir, masih dapat digunakan. Siswa siswi sekolah setempat juga masih bisa mengikuti ujian tengah semester," kata Sodik.
Sodik sempat membeberkan, masalah pendidikan merupakan masalab yang sangat kompleks. Oleh sebab itu, Pemkab dan Pemprov pun harus memanfaatkan anggaran sesuai skala prioritas.