Mekanisme Pencairan Bantuan Bencana Banjir Madiun Masih Dirumuskan

- Senin, 11 Maret 2019 | 20:57 WIB
Mendikbud Muhadjir Effendy melihat buku-buku pelajaran milik sekolah dan siswa yang dijemur di lapangan SDN Purworejo 01 akibat terendam banjir. (Foto : nicha / kaltim post)
Mendikbud Muhadjir Effendy melihat buku-buku pelajaran milik sekolah dan siswa yang dijemur di lapangan SDN Purworejo 01 akibat terendam banjir. (Foto : nicha / kaltim post)

MADIUN -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya masih merumuskan mekanisme pencairan dana bantuan untuk korban bencana banjir di Madiun. Menurutnya, hal ini harus dibahas bersama antara pemerintah pusat yakni Kemendikbud dan kementerian terkait lainnya serta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun.

 

"Nanti dari pemerintah pusat akan ada bantuan. Segera akan kita rumuskan dulu dengan bekerjasama dengan kabupaten, sekolah terkait dan bekerja sama dengan Pemprov Jawa Timur," ungkap Muhadjir usai peninjauan sekolah-sekolah korban banjir di Madiun, Senin (11/3). 

 

Dalam kunjungannya tersebut, Muhadjir juga bersyukur tidak ada korban jiwa khususnya para siswa. Hanya ada kerusakan-kerusakan sarana prasarana sekolah dan juga termasuk buku-buku pelajaran. 

 

"Ini alhamdulillah, pertama bencana ini tidak menimbulkan korban jiwa, kita syukuri.  Sekolah-sekolah memang ada kerusakan tapi tidak fatal, kerusakan ringan," katanya. 

 

Disebutkan, ada beberapa fasilitas sekolah juga rusak akibat banjir. Yakni, perpusatakaan, ruang baca, laboratorium komputer dan lainnya. "Fasilitas-fasilitas sekolah, buku-buku di perpustakaan yang terendam air, alat-alat elektronik, komputer, alat musik tidak dapat digunakan lagi," sebutnya. 

 

Sementara itu, Muhadjir juga menerangkan bahwa dokumen-dokumen penting milik sekolah yang rusak akibat banjir nantinya akan ditangani oeh Pemkab Madiun dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun. "Itu sangat teknis, saya kira itu urusan kepala dinas kabupaten bisa menyelesaikan itu," tutur Muhadjir.

 

Selanjutnya, Bupati Madiun, H Ahmad Dawami menyebutkan bahwa berdasarkan data terbaru saat ini, bencana banjir ini melanda 57 desa di 12 kecamatan. "Total rumah yang terendam mencapai 5.086. Kerugian banjir ini mencapai Rp 53 miliar," sebut Kaji Mbing--sapaan akrab Ahmad Dawami saat memaparkan data kepada Mendikbud. 

 

Halaman:

Editor: nicha-Nicha JKT

Rekomendasi

Terkini

Puncak Arus Balik Sudah Terlewati

Selasa, 16 April 2024 | 13:10 WIB

Temui JK, Pendeta Gilbert Meminta Maaf

Selasa, 16 April 2024 | 10:35 WIB

Berlibur di Pantai, Waspada Gelombang Alun

Senin, 15 April 2024 | 12:40 WIB

Kemenkes Minta Publik Waspada Flu Singapura

Minggu, 14 April 2024 | 07:12 WIB

Kemenkes Minta Publik Waspada Flu Singapura

Sabtu, 13 April 2024 | 15:55 WIB
X