BALIKPAPAN - DPC Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Balikpapan angkat bicara terkait disebutkannya banyak sopir truk melakukan kegiatan mengetap bahan bakar minyak (BBM) di Balikpapan.
Diberitakan sebelumnya, Senin (25/2) dini hari, Unit Tipiter Polres Balikpapan meringkus Andi Aswar (43) karena diduga telah mengetap atau menyimpam BBM solar secara ilegal sebanyak 1,4 ton. Kepada awak media, Andi mengatakan, tak sedikit sopir-sopir di Balikpapan melakukan kegiatan ilegal mengetap BBM.
Menyikapi ini Sekretaris Jendral DPC APTRINDO Balikpapan, Risman Sirait memastikan, belum ada ditemukan kegiatan mengetap BBM yang dilakukan oleh sopir truk dari anggota Aptrindo Balikpapan.
"Belum ada laporan yang masuk kalau ada anggota kami yang lakukan pengetapan BBM," katanya kepada awak media, Rabu (27/2) siang.
Namun begitu, dia bakal memeriksa lagi semua anggota truk Aptrindo. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa tak ada anggota Aptrindo Balikpapan. "Ya, kami sih enggak bisa pungkiri kalau hal seperti ini bisa saja dilakukan semua orang, termasuk anggota kami. Jadi nanti kami akan cek lagi," jelasnya.
Jika nanti terbukti ada anggotanya yang melakukan pengetapan BBM, dia menegaskan, pihaknya bakal memberikan sanksi tegas kepada oknum tersebut.
Sanksinya, beber Risman, yakni pencabutan stiker anggota Aptrindo yang tertempel di truk. "Kalau sudah dicabut stikernya, dia enggak bisa lagi ambil barang di pelabuhan. Jelas, ini akan merugikan bagi oknum tersebut," bebernya.
Dijelaskannya, saat ini ada 400 truk di Balikpapan yang menggunakan stiker Aptrindo. Namun, jumlah ini akan terus bertambah. "Tahun ini akan ada 1.000 truk yang bakal dibagikan stiker ini," jelasnya.
Agar tak ada lagi kegiatan mengetap BBM, sebut dia, harus ada sinergi yang besar antara semua pihak. Mulai dari Pertamina, SPBU, pihak kemanan hingg pemerintah harus saling kerja sama. "Petugas SPBU kalau lihat ada truk yang menggunakan stiker Aptrindo minta BBM berlebihan jangan dikasih," sebutnya. (sur/pro/one)
