Bikin Merinding! Cara Kerja Penyedia Jasa Aborsi di Balikpapan, Pasiennya Rata-Rata Dibawah 25 Tahun

- Jumat, 1 Februari 2019 | 22:22 WIB
Wakapolres Balikpapan Kompol Andre Anas (dua kanan) didampingi Kasatreskrim AKP Makhfud Hidayat menunjukkan barang bukti yang digunakan saat tersangka melakukan praktek aborsi.
Wakapolres Balikpapan Kompol Andre Anas (dua kanan) didampingi Kasatreskrim AKP Makhfud Hidayat menunjukkan barang bukti yang digunakan saat tersangka melakukan praktek aborsi.

BALIKPAPAN – EP dan WY, tersangka kasus penyedia jasa praktek aborsi mengakui perbutannya telah melakukan praktek menggugurkan kandungan. Cara mereka menggugurkan kandungan dengan memasukan butiran obat ke dalam alat kelamin perempuan.

Ditemui di Mapolres Balikpapan, EP mengaku, telah menjalani sebagai penyedia layanan aborsi sejak dua tahun lalu.

Selama waktu tersebut, dia sudah menggugurkan puluhan kandungan. Usia pasiennya berkisar 17 hingga 25 tahun. “Kalau yang ngelakuin sendiri, selama dua tahun itu sudah ada 10 orang (pasien yang gugurkan kandungan). Pasien kebanyakan bukan berkeluarga. Tapi yang pacaran, hamil, terus ditinggal pergi,” katanya kepada awak media, Jumat (1/2).

Cara yang digunakan, papar EP, yakni dengan memasukkan obat yang mengandung misoprostol ke dalam vagina perempuan. Dia lalu mencontohkan cara yang digunakannya saat penggugur kandungan RH, salah satu pasiennya.

Di alat kelamin perempuan 20 tahun itu, EP memasukkan tiga butir obat yang mengandung misoprostol ke dalam vagina RH. Obat itu dimasukkan EP satu persatu menggunakan jari tangannya. “Tapi ada juga satu butir yang diminum langsung,” paparnya. RH kemudian diminta mengangkat kedua kakinya ke atas selama 15 menit. Usai 15 menit, RH kemudian diminta tidur dengan posisi baring ke kiri lalu selesailah percobaan aborsi ilegal.

Hal yang sama juga dilakukan oleh pasien yang lain, bernama KE (18). Namun, merek obat yang digunakan berbeda. “Kalau yang satunya pakai obat jenis Cytotec,” tambahnya.

Sebelum memasukkan obat penggugur kandungan, lanjut perempuan bertubuh gemuk itu, perut kedua pasiennya itu telah dipasangi selendang. Selendang itu dipasang sekencang-kencangnya. 

Namun, kata EP, tak semua pasiennya dipasangi selendang. Sebab, praktek mengugurkan kandungan tak semua ia lakukan kepada pasiennya. Dia mengaku hanya menjual obat gugur kandungan itu. “Cuma mereka (RH dan KE) aja, karena mereka minta tolong buat saya yang lakukan,” lanjutnya.

EP menuturkan, ilmu mengugurkan kandungan ini ia pelajari secara autodidak. “Belajar di google aja, Mas,” sebutnya.

Berbeda dengan EP yang telah menggugurkan sebanyak 10 kandungan, WY mengaku baru dua kali melakukan praktek aborsi ini kepada RH dan KE. “Baru dua orang itu aja (RH dan KE),” singkatnya. 

Sementara itu, dijelaskan Waka Polres Balikpapan, Kompol Andre Anas, hubungan antara EP dan WY adalah kakak beradik. Sedangkan hubungan antara EP dan WY dengan pasiennya itu tak saling mengenal. 

“Awalnya mereka (RH dan KE) mendapatkan kontak EP dari temannya juga. Nah, dari situlah mereka baru menjalani komunikasi. Kemudian EP mengajak WY untuk melakukan aborsi,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, EP dan WY menggugurkan kandungan RH di salah satu hotel di Jalan Jend Ahmad Yani, Kelurahan Gunung Sari Ilir, Balikpapan Tengah. Sedangkan menggugurkan kandungan KE, mereka lakukan di sebuah indekos, Jalan Strat V, Kelurahan Muara Rapak, Balikpapan Utara. Tersangka KE kini terbaring di rumah sakit. Aborsi yang dilakukannya berhasil sehingga janin berusia 5 bulan keluar dari rahimnya dalam keadaan meninggal dunia. (sur/pro/one) 

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Akali Dana PNPM, Dituntut 1,9 Tahun Penjara

Jumat, 29 Maret 2024 | 10:27 WIB

Balaskan Dendam Kawan, Keroyok Orang Hingga Tewas

Kamis, 28 Maret 2024 | 18:10 WIB

Setelah Sempat Dikeroyok, Seorang Pemuda Tewas

Kamis, 28 Maret 2024 | 08:00 WIB

Tim Gabungan Kembali Sita Puluhan Botol Miras

Selasa, 26 Maret 2024 | 16:40 WIB
X