Politala Bebaskan UKT bagi Mahasiswa Miskin Berprestasi

- Selasa, 22 Januari 2019 | 23:30 WIB
Direktur Politala Kalimantan Selatan, Mufrida Zein (ketiga dari kiri) bersama beberapa pimpinan perguruan tinggi lainnya dan Menristekdikti Mohamad Nasir, Pendiri Lippo Group Mochtar Riady dan Ketua Penyelenggara Program BMPL, Theo L. Sambuaga usai menerima bantuan beasiswa secara simbolis di Gedung Kemenristekdikti, Jakarta, Selasa (22/1). (Foto : nicha/kaltim post)
Direktur Politala Kalimantan Selatan, Mufrida Zein (ketiga dari kiri) bersama beberapa pimpinan perguruan tinggi lainnya dan Menristekdikti Mohamad Nasir, Pendiri Lippo Group Mochtar Riady dan Ketua Penyelenggara Program BMPL, Theo L. Sambuaga usai menerima bantuan beasiswa secara simbolis di Gedung Kemenristekdikti, Jakarta, Selasa (22/1). (Foto : nicha/kaltim post)

JAKARTA--Program pemberian beasiswa merupakan  bentuk kepedulian sosial dari perusahaan kepada masyarakat khususnya mahasiswa yang memiliki prestasi akademik dengan baik. Salah satunya, yang dilakukan oleh Lippo Group dengan memberikan beasiswa kepada mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sejak 2011, dimana penyaluran beasiswa dari Lippo Group diserahkan langsung kepada PTN masing-masing. Dalam hal ini PTN  diberikan kewenangan untuk  menyalurkan dan menyeleksi penerima beasiswa tersebut. 

 

Pada tahun ini, Lippo Group memberikan dana beasiswa senilai Rp 1,5 miliar kepada 10 PTN. Antara lain, Universitas Samudra Kota Langsa (Unsam) di Aceh, Politeknik Negeri Indramayu (Polindra) di Jawa Barat, Universitas Tidar Magelang (Untidar) di Jawa Tengah, Politeknik Negeri Madura Sampang (Poltera) di Jawa Timur,  Politeknik Negeri Bali Denpasar (PNB) di Bali, Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala) di Kalimantan Selatan,  Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan (PPNP) di Sulawesi Selatan,  Politeknik Pertanian Negeri Kupang (Politani) di Nusa Tenggara Timur, Politeknik Perikanan Negeri Tual (Polikant) di Maluku dan  Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Tanah Papua di Papua.

 

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan pendidikan merupakan tanggung jawab semua elemen bangsa. Untuk meningkatkan akses putra-putri Indonesia ke perguruan tinggi, Pemerintah  menganggarkan 5,7 Triliun Rupiah pada tahun 2019. Namun demikian, Menristekdikti mengatakan agar Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi dapat mencapai 98 persen, dibutuhkan kerja sama dan partisipasi aktif semua elemen masyarakat, seperti keterlibatan perusahaan memberikan beasiswa.

 

"Saya punya mimpi Indonesia seperti di Korea Selatan, yang angka pertisipasi kasarnya pada 2018 ini sudah di angka 98 persen. Artinya seluruh rakyat Korea Selatan pada usia kuliah di 18 sampai 23 tahun, mereka sudah mengenyam pendidikan tinggi," ungkap Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir  di Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta pada Selasa (22/1). 

 

Selain beasiswa, Menristekdikti juga menekankan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) atau ‘distant learning’ yang dilakukan dalam jaringan atau secara online dapat menjangkau lebih banyak mahasiswa untuk berkuliah.

 

"Apalagi geografi kita yang kepulauan. Menjadi sangat penting dengan teknologi informasi, kita bangun dengan baik agar distant learning, open online learning dan e-learning bisa berjalan dengan baik," ungkap Menteri Nasir.

 

Pendiri Lippo Group, Mochtar Riady mengungkapkan,  dana senilai Rp 1,5 Miliar ini sesusungguhnya tidak terlalu berarti dalam meningkatkan APK. "Namun yang saya inginkan adalah kalau 100 perusahaan di Indonesia, bahkan 500 perusahaan di Indonesia ikut tindakan yang kami lakukan, ratusan miliar uang akan tersalur. Itulah sebetulnya yang saya harapkan," ungkap  pada acara yang sama.

 

Halaman:

Editor: nicha-Nicha JKT

Rekomendasi

Terkini

Garuda Layani 9 Embarkasi, Saudia Airlines 5

Senin, 22 April 2024 | 08:17 WIB
X