BALIKPAPAN-Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Kaltim terus menyerukan mensosialisasikan road safety pada kaum milenial tentang pentingnya keselamatan dalam berkendara.
Data dirangkum selama setahun terakhir, lebih 3.000 lembar surat tilang dikeluarkan.
Angka tersebut diperoleh dari patroli dan razia berbeda lokasi. Pelanggarnya didominasi pengendara motor. Pelanggarannya berpotensi kecelakaan diri maupun pengendara lain.
Pelanggarannya tak punya SIM, tak mengenakan helm SNI, kebut-kebutan, berbonceng tiga dan lainnya.
Pelajar yang kerap terjaring mulai tingkat SMP, SMA dan SMK. Sedangkan sisanya, putus sekolah. Ada pula pelajar yang masih berseragam sekolah turut ditangkap karena balapan liar.
Termasuk pula pelaku dan korban kecelakaan didominasi usia produktif, yakni 16-35 tahun.
Untuk itu perlunya sosialisasi pertauran dan road safety berbasis teknologi digital yang bisa melahirkan kepatuhan terhadap regulasi lalu lintas yang telah dibuat.
“Pendekatan untuk mengedukasikan kaum milenial pun harus menggunakan bahasa kekinian,” terang Direktur Lalu Lintas Polda Kaltim Kombes Pol Subandriya, Rabu (16/1) setelah acara kompak mendukung dengan membubuhkan tandatangan di markas Ditlantas, Jalan Jenderal Sudirman, Markoni, Balikpapan.
Generasi milenial harus peduli akan keselamatan berlalu lintas sekaligus menjadi ikon road safety.
Keselamatan adalah yang pertama dan utama yang digelorakan dan terus menerus menjadi perjuangan generasi milenial.
Karena gerakan moral yang dilakukan generasi milenial ini akan menyelamatkan dari korban sia-sia di jalan raya.
Dia menjelaskan road safety merupakan gerakan moral atas kepekaan kepedulian dan tanggung jawab akan kemanusiaan.
Upaya ini agar mampu bertahan hidup produktif dan tidak menjadi korban sia-sia di jalan raya.
Dirinya mengharapkan kalau generasi milenial bisa menjadi pejuang-pejuang kemanusiaan dalam hal ini road safety.
