BALIKPAPAN - Nilai dana yang diselewengkan dalam kasus dugaan korupsi pengadaan lahan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Terpadu di Kilometer (Km) 15, Balikpapan Utara, bertambah. Polisi pun bakal segera menetapkan tersangka dalam kasus ini.
Diberitakan sebelumnya, Polres Balikpapan mencurigai jumlah dana yang dikorupsi dalam kasus TPU ini nilainya sekitar Rp 2 miliar. Namun, rupanya, tak demikian. Nilai sesungguhnya bisa membuat geleng-geleng kepala.
Kapolres Balikpapan, AKBP Wiwin Fitra, melalui Kasat Reskrim, AKP Makhfud Hidayat, mengonfirmasi, dana yang dikorupsi pada pengadaan lahan kuburan tersebut sekitar Rp 9 miliar.
"Ya, nilainya lebih dari Rp 9 M (miliar)," kata Makhfud ditemui Prokal.co (media online Kaltim Post) di Mapolres Balikpapan, Senin (97/1).
Dia menyebutkan, dalam kasus ini sudah ada 65 saksi yang diperiksa oleh pihaknya. Ke 65 saksi tersebut hampir dari semua kalangan.
Namun dia enggan menjelaskan lebih rinci soal identitas saksi-saksi tersebut. "Ada dari Dewan, PNS hingga kalangan sipil yang kami periksa," sebutnya.
Dia pun membeberkan, pada 2019 ini juga, sudah ada yang bakal ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus TPU Km 15.
Hal ini sebagai tindak lanjut kepolisian dalam upaya mengungkap kasus tersebut. "Untuk kasus TPU ini, kami sudah layangkan surat permohonan gelar penetapan tersangka kepada Dirkrimsus Polda Kaltim, jadi tinggal tunggu waktu saja," bebernya.
Dia menerangkan, pengungkapan dugaan korupsi di TPU Km 15 ini sudah dilakukan sekitar setahunan.
Awal 2018, kata dia, pihaknya mulai mengedus adanya dugaan korupsi dana pengadaan lahan TPU Km 15.
Sejak saat itu pihaknya mulai melakukan penyelidikan. Pada April 2018, status penyelidikan tadi berubah menjadi penyidikan. "Dan tahun ini akan ada yang ditetapkan sebagi tersangka," tandasnya. (sur/pro/one)
