MONITORING dan evaluasi yang baik setidaknya akan membawa tiga jenis manfaat yaitu: i) sebagai masukan untuk mengantisipasi masalah yang bersifat umum; ii) sebagai input untuk mengantisipasi masalah yang bersifat spesifik; iii) sebagai alat untuk mengetahui efektifitas atau dampak kebijakan jangka pendek maupun jangka panjang.
Lima tahun menjalankan pemerintahan, calon petahana Pemilukada Kotawaringin Timur (Kotim) 2015 Supian Hadi-Taufiq Mukri (Sahati) menyadari benar akan arti penting monitoring dan evaluasi.
“Bahwa ada capaian-capaian keberhasilan program selama lima tahun, itu adalah hasil kerja kolektif antara pemerintah dan masyarakat,” ujar Supian Hadi.
Dari hasil monitoring dan evaluasi itu pula pemerintahan Sahati menyadari bahwa masih ada sejumlah program yang pelaksanaannya belum berjalan sesuai harapan. Oleh karena itu, sejumlah faktor yang menjadi penghambat pelaksanaan program menjadi bahan evaluasi Sahati dan tim pemenangan.
“Monitoring dan evaluasi justru menjadi stimulator agar kegagalan memunculkan dorongan-dorongan bagi perbaikan,” kata Taufiq Mukri menambahkan.
Berpijak pada hasil monitoring dan evaluasi selama lima tahun, sinambung program strategis berupa peningkatan infrastruktur, pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, ketahanan pangan, dan kepariwisataan masih menjadi titik tekan program calon petahana Supian Hadi-Taufiq Mukri (lihat grafis).
Inovasi program berkelanjutan tersebut telah disusun secara sistematik sebagai jawaban atas kebutuhan daerah yang paling krusial dan diharapkan mampu beroperasi di lapangan dengan baik.
“Inovasi program pembangunan itu disandarkan pada kualitas kreatif, strategis, produktif, dan berkelanjutan,” imbuh Taufiq Mukri. (adv)