Samarinda, Harga ayam dan telur yang mahal sejak awal Juni lalu, memaksa Walikota Samarinda, Syaharie Jaang melakukan inspeksi mendadak (sidak) di tiga pasar, yaitu Pasar Segiri, Pasar Citra Niaga dan Pasar Pagi, pada Senin pagi (30/7).
Syaharie Jaang yang ditemani beberapa kepala dinas terkait memantau harga ayam dan telur karena banyaknya keluahan masyarakat tentang dua komoditas ini yang harganya tetap mahal usai Lebaran Idul Fitri 2018.
“Setelah kita pantau ternyata harga ayam naik ini karena terbatasnya anakan ayam (day old chicken/DOC). Walau pasokan lancar tetapi stok di pedagang sangat terbatas,” ujar Jaang di di sela-sela sidak.
Di Pasar Segiri maupun di Pasar Pagi yang merupakan pasar sentral di Samarrinda, harga ayam yang dijual bervariasi antara Rp35.000 hingga Rp.120.000 per ekornya.
Jaang berjanji akan terus berupaya memantau dan mencari solusi atas kenaikan harga daging ayam ini. Salah satunya, meminta perusahaan daerah untuk turut serta dalam bisnis ayam ras yang memang kerap menyebabkan inflasi.
“Saya minta perusahaan daerah dan Disperindagkop untuk cepat bergerak mencari solusi. Jangan hanya wacana-wacana saja. Pedagang juga mengeluh ini, walaupun harga naik tetapi sepi pembeli,” tegasnya.(yull)