BALIKPAPAN- LEMBAGA tertinggi Negara, MPR RI melalui anggotanya terus berusaha menghidupkan kembali nilai-nilai perjuangan dan rasa nasionalisme sesuai semangat proklamasi kemerdekaan RI tahun 1945.
Salah satunya dengan terus mensosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan yang saat ini telah berubah menjadi 4 Konsensus MPR RI. Hal itulah yang digelorakan senator asal Kaltim-Kaltara, H Muhammad Idris di Gedung Serba Guna SMK Hidayatullah Sempaja, Samarinda, Sabtu (23/9) lalu.
Sebanyak 150 peserta hadir di acara tersebut, mereka dari Pimpinan Daerah (PD) Syabab/Pemuda Hidayatullah se-Kaltim, pengurus Ikatan Alumni Perguruan Tinggi Hidayatullah se-Kaltim, Kesatuan Mandiri Syabab Hidayatullah se-Kaltim dan siswa SMK Hidayatullah.
Turut hadir pula pengurus Hidayatullah se-Kaltim diantaranya, Ketua DPW Hidayatullah Kaltim, Ustad DR Muhammad Tang, Ketua PP Syabab Hidayatullah, Suhardi Sukiman, Ketua PW Syabab Hidayatullah Kaltim, Muslim MS, Pelopor Pemuda Hidayatullah Kaltim, Hisbullah Abdullah Said dan Ketua-ketua PD Syabab Hidayatullah se-Kaltim.
Dari hasil sosialisasi yang dipandu Ustad Ismail Zalukhu ini, banyak aspirasi yang diterima untuk menghidupkan kembali nilai-nilai luhur perjuangan, yakni Pancasila sebagai dasar dan ideologi Negara, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional, ketetapan MPR bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara dan konsensus yang harus dijunjung tinggi, serta Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara, kekayaan bangsa, serta modal dan semangat pemersatu bangsa.
“Kegiatan sosialisasi 4 konsensus MPR RI ini diharapkan bisa lebih intens dilaksanakan disekolah-sekolah atau kampus untuk membentengi generasi muda akan pemahaman 4 konsensus. Terlebih saat ini isu-isu komunisme yang mulai marak dan dapat merongrong idiologi Pancasila,” harap Ketua PW Syabab Hidayatullah Kaltim, Muslim MS.
Harapan lain dari peserta sosialisasi juga datang dari Ketua PD Syabab Hidayatullah, Kabupaten Mahakam Hulu, Taufik. Yang menanyakan, sejauh mana Pancasila sila kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, bisa dirasakan masyarakat kabupaten Mahakam Hulu sampai saat ini, dimana pembangunan dan infrastruktur masih perlu perhatian pemerintah pusat, bahkan belum adanya akses darat yang bisa ditembus dari ibu kota Kaltim menuju Mahakam Hulu, yang hanya bisa dengan perahu atau speed boat.
Pun demikian, disampaikan PD Syabab Hidayatullah, Balikpapan, Fauzan, tentang timbulnya gejolak pasca keluarya UU pembekuan ormas yang memiliki ideologi dan tidak sejalan dengan Pancasila.
“Bagaimana dan apa langkah-langkah yang akan diambil MPR RI menyikapi permasalahan yang dapat memecah keutuhan NKRI,” ujarnya.
Menyikapi aspirasi yang didapat, Muhammad Idris dengan tegas menyatakan dari hasil sosialisasi ini nilai-nilai yang terkandung dalam empat konsensus MPR RI dapat dipahami secara utuh, menyeluruh dan berkelanjutan serta menjadi dasar dalam mewujudkan visi dan misi Indonesia ke depan lebih maju dan bermartabat.
“Untuk itulah, generasi muda pasca reformasi perlu terus menerus diberikan pemahaman tentang nilai luhur kebangsaan, sehingga untuk menghadapi masa depan bangsa ini akan lebih tegak dan kokoh dalam berbangsa dan bernegara menuju cita-cita proklamasi” harapnya.
Dan intinya, lanjut Muhammad Idris, pemahaman dan implementasi terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam empat pilar negara harus selalu ditumbuhkembangkan dalam mewujudkan cita-cita masa depan Indonesia yang lebih baik menuju masyarakat yang sejahtera, adil, makmur serta menjadi negara yang berdaulat dan bermartabat. (Adv/pro)