PROKAL.CO, SAMARINDA – Wali Kota Samarinda, H Syaharie Jaang memberikan respon cepat bagi para korban kebakaran di Jalan Masjid RT 32 Kelurahan Rawa Makmur, Palaran. Saat kejadian Senin (3/7) siang, seharusnya orang nomor satu di Kota Tepian itu langsung menuju lokasi. Namun karena baru tiba Subuh dan dilanjutkan dengan peninjauan ke Jembatan Mahkota 2, sehingga agenda mengunjungi para korban kebakaran itu baru dilakukan Selasa (4/7) siang.
Kunjungan sekaligus penyerahan bantuan bagi korban kebakaran itu dilakukan di luar agenda resmi. Usai menghadiri agenda Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Makroman, Sambutan, ia menyempatkan waktunya ke Palaran dengan melewati Jembatan Mahkota 2 sebelum menyerahkan kunci bedah rumah bagi warga Mangkupalas, Samarinda Seberang. "Biasanya kalau saya tidak sibuk, setiap kali ada kebakaran saya pasti turun langsung bersama pasukan pemadam. Tapi karena begitu tiba langsung meninjau Jembatan Mahkota 2, sehingga baru sempat hari ini (kemarin, Red.) saya ke lokasi kebakaran. Tapi saya tetap terus monitor untuk penanganan korban kebakaran. Di sini perlu saya tegaskan, bahwa isu Jembatan Mahkota 2 bermasalah itu tidak benar. Intinya Mahkota 2 aman dan laik dilalui," ujar Jaang, didampingi istri Hj Puji Setyowati dan kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda Endang Liansyah, serta kepala Dinas Sosial (Dissos) Muhammad Ridwan Tassa saat menyerahkan paket bantuan bagi para korban kebakaran. Dia berharap agar dengan sedikit bantuan tersebut, para korban bisa terhibur dan segera kembali menata hidup. Untuk bantuan tersebut lebih difokuskan pada kebutuhan rumah tangga dan anak- anak. Termasuk kebutuhan bagi salah seorang ibu hamil tua, warga setempat yang juga menjadi korban kebakaran saat itu. "Silakan dibagi secara baik, semoga bisa terbantu. Termasuk bagi anak-anak sekolah. Jangan sampai kegiatan belajarnya terganggu hanya karena musibah kebakaran ini," pesan Walikota.Secara keseluruhan, kebakaran yang terjadi sekira pukul 09.30 Wita siang itu menghanguskan 20 bangunan berbahan dasar kayu yang dihuni 26 kepala keluarga (KK) dengan total 77 jiwa. Tak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Hanya dua warga yang mengalami luka ringan. (kmf3/gun)