BALIKPAPAN – Masalah penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Kota Minyak selalu sama setiap tahun. Kendalanya karena kekurangan kursi atau daya tampung sekolah. Tidak sebanding antara kebutuhan dan ketersediaan daya tampung.
Kini daya tampung sekolah negeri hanya mampu sekitar 60 persen dari total kebutuhan. Maka dari itu, pembangunan sarana pendidikan terus dikebut oleh Pemkot Balikpapan. Setiap tahun selalu ada proyek pembangunan sekolah.
Meski begitu, Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan Doris Eko Rian pernah berpikir opsi berbeda untuk menambah daya tampung. Menurutnya Pemkot Balikpapan bisa mengakuisisi sekolah swasta.
Sehingga membantu daya tampung bagi siswa dan mengatasi masalah PPDB. Khususnya akuisisi sekolah swasta yang memiliki keadaan sulit. Misalnya nyaris tutup karena kekurangan siswa maupun masalah lainnya.
Dia melihat, ada beberapa sekolah swasta mengalami nasib seperti itu. “Sekolah swasta yang setengah-setengah mati dan muridnya sedikit. Kami Komisi IV menyarankan daripada bangun sekolah mending take over sekolah swasta,” katanya.
Sehingga sekaligus membantu sekolah yang hampir mati ini bisa hidup lagi, apabila berganti status menjadi negeri. Dia bercerita, Upaya ini sudah pernah dicoba Pemkot Balikpapan. “Yayasan tidak mau jual dan kita tentu tidak bisa memaksa,” ujarnya.
Doris mengakui, mungkin ini cukup sulit karena ada yayasan sekolah sebagai pemilik. Mereka juga masih mendapat dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). “Kadang yang punya yayasan tidak mau,” imbuhnya.
Apabila opsi ini bisa terealisasi, maka mampu menghemat anggaran pembangunan sekolah baru. Seperti diketahui, setidaknya butuh anggaran sebesar Rp 30 miliar untuk membangun setiap sekolah baru.
Doris berharap, sekolah swasta tetap mampu bersaing dengan sekolah lain. Sehingga kualitas sebagai sekolah swasta juga terjaga. “Minimal mampu mengeluarkan siswa-siswi yang dibanggakan,” tandasnya. (din/ADV/pro)