SANGATTA - Momentum perayaan Hari Pahlawan yang dikenal setiap 10 November memberi gemercik sendiri untuk Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), sekaligus Ketua Komisi D, Yan.
Dirinya menyebut di era modern ini makna hari pahlawan semakin merosot, terutama di kalangan anak muda. Padahal, kata dia peran pahlawan sangat penting dalam memerdekakan bangsa.
"Seharusnya, momen Hari Pahlawan ini bisa selalu diingat untuk mengenang jasa pahlawan kita, terutama yang telah gugur di medan perang untuk memperjuangkan bangsa kita," ungkap ia.
Ia berupaya untuk mengajak kaum muda agar mau mempelajari makna kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan terdahulu.
"Saya melihat anak muda zaman sekarang sepertinya kurang memaknai tentang pahlawan. Padahal, di era modern ini, pemuda mestinya bisa lebih berinovasi dalam perjuangan menjadi pahlawan baru," tutur ia.
Dia juga menyatakan bahwa perubahan saat ini berlangsung lebih cepat, terutama dari segi perkembangan program pendidikan. Oleh karena itu, dirinya merasa bahwa masyarakat masih belum mampu menyelaraskan diri dengan perubahan tersebut dan masih merasa terjajah.
“Kebutuhan pendidikan kita belum mampu menjawab tantangan masa depan. Pendidikan kita saat ini masih ketinggalan terus terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Saya harap di momen ini kita bisa menyelaraskan kehidupan agar tidak lagi merasa tertinggal," harap ia.
Lebih lanjut, Yan menyampaikan bahwa momen Hari Pahlawan ini adalah momen yang baik untuk memacu dan membimbing generasi muda kita dalam mengatasi dan menyelesaikan persoalan agar mampu merespons tantangan masa depan.
"Ayo anak muda, terus berinovasi agar mampu menjawab tantangan masa depan," ajaknya. (Adv/la/pro)