BALIKPAPAN – Hingga kini masih simpang siur kabar penyebaran flu Singapura di Kota Minyak. Namun tak sedikit jadi perbincangan khalayak bahwa penyakit flu yang berkepanjangan ini merupakan gejala flu Singapura.
Anggota Komisi IV DPRD Balikpapan Parlindungan mengatakan, kabar burung flu Singapura di sudah beredar di kalangan masyarakat. Meski pihaknya belum ada mendengar kepastian temuan kasus flu Singapura.
Sejauh ini, kasus batuk pilek biasa yang termasuk penyakit inspeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Artinya hanya berkaitan dengan kondisi alam. “Iklim kita sekarang turut mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat,” tuturnya.
Parlindungan menyebutkan, benar ada atau tidaknya kasus flu Singapura, tetap harus antisipasi atau tindakan preventif. “Misalnya memberi edukasi kepada masyarakat tentang penyakit flu Singapura. Mulai dari mana penyakit berasal sampai gejalanya,” bebernya.
Dengan begitu warga juga bisa diajak antisipasi. Dia berharap jangan sampai ada warga yang terjangkit penyakit ini tapi warga tidak mengetahui gejala. Dia menyarankan, Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan tetap bisa memberi sosialisasi kepada masyarakat.
“Terutama soal penyebab, gejala, dan penanganan flu Singapura,” katanya. Tujuannya agar tidak merebak kabar seperti sekarang yang simpang siur. Parlindungan mengimbau masyarakat tetap menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Apalagi selama pandemi Covid-19 masyarakat sudah menerapkan protokol kesehatan. Misalnya mencuci tangan sebelum beraktivitas. Menurutnya ini pelajaran luar biasa yang diambil dari musibah pandemi selama 2,5 tahun terakhir.
“PHBS bisa terus diterapkan untuk menjaga kesehatan tubuh kita dari serangan penyakit,” tuturnya. Sementara itu, Kepala DKK Balikpapan Andi Sri Juliarty menuturkan, pihaknya belum ada menerima laporan temuan kasus flu Singapura.
Dia memastikan, sampai saat ini tak ada kasus flu Singapura di Kota Beriman. “Semua diagnosa penyakit memiliki Indonesia Code Diagnostic yang tercatat dalam International Classification of Diseases, Tenth Revision (ICD-10),” sebutnya.
Sedangkan belum ada diagnosa terkait flu Singapura pada ICD-10. Menurutnya selama ini banyak kasus flu dan batuk biasa. “Karena pengaruh cuaca dan panas terik. Jadi penyakit biasa seperti ISPA saja,” pungkasnya. (din/pro/adv)