BALIKPAPAN-Gudang Induk Rumah Sakit Dr Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Kota Balikpapan yang terbakar Sabtu (9/9) pagi diketahui berisi arsip milik pasien dan sejumlah alat kesehatan (alkes).
Direktur RSKD Balikpapan Edy Iskandar mengatakan untuk arsip, meski berada di bangunan gudang namun posisinya berada di ruangan lain sehingga tak tersentuk api.
“Begitu juga dengan alat kesehatan dan perlengkapan lain tadi sempat ada yang diselamatkan,” kata Edy.
Selain alkes dan arsip, gudang juga digunakan untuk menyimpan AC dan komputer untuk keperluan rumah sakit. Ada juga perlengkapan lama yang rencana akan digunakan lagi untuk keperluan rumah sakit:
Belum lagi microwave untuk pembakaran sampah dan belasan tabung gas untuk bahan bakar insenerator (mesin pembakarn sampah).
“Tapi tadi microwave dan tabung berhasil dikeluarkan. Kalau kerugian kami belum bisa menghitung,” ujar Edy.
Kendati kebakaran cukup besar, api tak sempat membakar gedung lain. Sehingga tak menganggu layanan terhadap pasien RSKD.
Apalagi, kata Edy, pasien berada di bangunan lain yang menggunakan AC sehingga kendati asap tebal yang muncul akibat kebakaran tak masuk ke dalam ruangan rawat inap.
“Posisi kan jendela ditutup dan ruangan menggunakan AC, jadi pasien tak terganggu. Begitu juga dengan operasional RS yang masih berjalan normal,” ujar Edy meyakinkan.
Diberitakan sebelumnya, pembakaran sampah kayu dan meubel yang sudah tak terpakai diduga jadi sebab kebakaran di Gudang Induk Rumah Sakit Dr Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan, Sabtu (9/9) pagi.
Direktur RSKD Edy Iskandar mengatakan, sebelum kebakaran terjadi, sejumlah petugas memang sedang membakar sampah di samping gudang induk.
“Informasinya ada tiga orang yang mengawasi. Tapi saya tidak tahu kenapa tiba-tiba api menyambar sampai gudang induk,” kata Edy kepada wartawan.
Pihak RSKD Balikpapan, sebut Edy akan melalukan investigasi terkait petugas yang melakukan pembakaran sampah dan yang mengawasi.
“Apakah ada keteledoran atau tidak nanti akan ada investigasi lanjutan. Tapi tadi memang anginnya berembus sangat kencang sehingga merembet,” kata Edy.
Angin yang kencang, kata Edy memang tak diprediksi oleh petugas. Sekitar jam 9 pagi, api memang sudah terlihat mulai menyala.
“Petugas juga sempat brusaha memadamkan api dengan APAR, tapi karena api cukup besar APAR tidak mampu menangani,” ungkap dia. (hul)