Viral video sejumlah warga India di negara bagian Maharashtra mengangkat aspal jalan pedesaan yang baru saja diperbaiki. Perbaikan jalan itu merupakan bagian dari program Perdana Menteri India Narendra Modi dalam upaya memajukan sarana dan prasarana, terutama jalan, di pedesaan.
Warga India tersebut terlihat marah sambil menunjukkan lapisan aspal yang diangkat. Sekilas, jalan yang baru saja diperbaiki dan diaspal itu mulus dan terlihat berkualitas. Namun, warga menunjukkan bahwa kualitasnya buruk. Beberapa warga bahkan mengangkat lapisan aspal dan ternyata pekerjaan kontraktor palsu.
Warga terkejut saat mengetahui bahwa jalan yang baru diperbaiki sebenarnya hanyalah karpet dengan lapisan tipis aspal yang dituangkan di atasnya.
Menurut Lokmat Times, penduduk Karjat-Hast Pokhari, sebuah desa di distrik Jalna Maharashtra, telah lama memohon kepada perwakilan terpilih untuk membangun kembali jalan mereka yang buruk. Dan, bulan lalu doa mereka akhirnya terkabul. Mereka senang karena kontraktor diterjunkan untuk memperbaiki jalan dan sekaligus mengaspal.
Hanya saja, kegembiraan warga berumur pendek. Hal itu karena perusahaan kontraktor yang bertanggung jawab atas proyek tersebut melakukan pekerjaan yang sangat buruk. Pekerja hanya meletakkan lapisan aspal yang sangat tipis di atas kanvas seperti karpet yang dapat dengan mudah diangkat dari dasar tanah.
Video warga Karjat-Hast Pokhari yang tidak puas mengkritik perusahaan kontraktor yang bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut. Mereka mengangkat karpet aspal untuk menunjukkan bahwa jalan itu palsu. Video itu viral di Twitter selama seminggu terakhir. Orang-orang dalam video berteriak mengkritik kontraktor lokal dan menyebut jalan itu palsu.
Jalan yang buruk dibangun sebagai bagian dari Skema Jalan Pedesaan Perdana Menteri, dan perusahaan kontraktor yang mengerjakan proyek khusus tersebut mengklaim telah menggunakan teknologi Jerman terbaru untuk membangun jalan tersebut.
Warga menuntut kontraktor nakal, pemimpin proyek, dan departemen terkait yang dinilai telah membodohi penduduk desa dengan kualitas pekerjaan di bawah standar yang jelas tidak akan bertahan lama. (*)