TANA PASER - Bupati Paser Fahmi Fadli mendapatkan penghargaan Satyalancana Wira Karya atas keberhasilannya untuk program pertanian. Penghargaan ini langsung dari Sekretariat Militer Presiden
Biro Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Terima Penghargaan yang diserahkan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Salah satu faktor yang menjadi penilaian ini adalah keberhasilan Paser dalam program Kampung Hortikultura. Ada sepuluh Kampung Hortikultura di sepuluh kecamatan di Paser. Fahmi jadi satu-satunya kepala daerah yang menerima penghargaan ini di Kalimantan Timur.
Fahmi mengatakan penghargaan ini adalah kerja keras bersama semua, dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), sampai elemen masyarakat di bidang pertanian.
Dia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam optimalisasi di bidang pertanian.
"Penghargaan ini untuk kita semua yang ada di Paser," kata Fahmi usai pembukaan Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) ke XVI, di lapangan Lanud Sutan Sjahrir, Kota Padang, Sumatera Barat, Sabtu (10/6).
Pemerintah daerah selama ini telah melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di bidang pertanian. Program ini sekaligus persiapan Paser menjadi mitra strategis Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Paser memiliki puluhan ribu hektar lahan pertanian, dengan luas ini Paser harus bisa menyiapkan pangan bagi penduduk IKN Nusantara nantinya. Fahmi mengatakan penghargaan itu tidak lepas dari kebijakan yang telah dikeluarkan, seperti Peraturan Daerah (Perda) Perlindungan Lahan nomor 2 tahun 2021 tentang Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).
Kemudian dilanjutkan keputusan Bupati Paser Nomor 525/KEP-73/2022 tentang penetapan peta indikatif perlindungan dan pengelolaan areal dengan nilai konservasi tinggi pada kawasan peruntukan perkebunan di wilayah Kabupaten Paser.
"Kebijakan ini yang dapat membawa perubahan bagi pertanian kita, agar terwujudn Paser MAS (Maju, Adil dan Sejahtera)," katanya.
Program pertanian yang jadi penilaian lainnya ada ada 12 mini ranch pengembalaan sapi yang efektif dan ekonomis, serta terbangunnya sentra pertanian di berbagai wilayah.
Kabupaten Paser telah berhasil turut serta menurunkan efek rumah kaca (GRK), melalui program REDD+ dan Forest Carbon Partnership Facility (FCPF-Carbon Fund). Kabar baik lainnya Kabupaten Paser juga berhasil mendapat dana hibah dari Bank Dunia senilai Rp6,3 miliar, yang diterima dalam 5 tahun berturut-turut, terhitung sejak tahun 2023.
Anggaran itu dialokasikan untuk kegiatan tata kelola hutan dan lahan, mengurangi deforestasi dan degradasi hutan dalam wilayah perizinan alternatif penghidupan masyarakat berkelanjutan (Kampung Iklim-Plus), serta manajemen dan pemantauan program,.
Fahmi optimis bahwa pertanian di Paser sudah bisa bersaing di kancah nasional.
Seluruh pihak terkait diminta tidak berpuas diri hanya sampai disini, masih banyak yang perlu dilakukan dalam memajukan pertanian kita di Paser. Petani masih perlu dibina agar menciptakan produk-produk lokal yang baru dan berkualitas. (Adv/jib)