Hadapi Musim Kemarau, Otorita IKN Mulai Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan

- Jumat, 26 Mei 2023 | 21:02 WIB
Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN Myrna A. Safitri didamping Direktur Pemanfaatan Pengembangan Kehutanan dan Sumber Daya Air OIKN Pungky Widiaryanto dalam Lokakarya Kebakaran Hutan dan Lahan di IKN, yang diselenggarakan di Hotel Novotel Balikpapan, pada Jumat (26/5).
 (Foto : Dokumentasi Otorita IKN)
Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN Myrna A. Safitri didamping Direktur Pemanfaatan Pengembangan Kehutanan dan Sumber Daya Air OIKN Pungky Widiaryanto dalam Lokakarya Kebakaran Hutan dan Lahan di IKN, yang diselenggarakan di Hotel Novotel Balikpapan, pada Jumat (26/5). (Foto : Dokumentasi Otorita IKN)

 

BALIKPAPAN – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengajak sejumlah stakeholder untuk bekerja sama mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN). Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN Myrna A. Safitri dalam Lokakarya Kebakaran Hutan dan Lahan di IKN, yang diselenggarakan di Hotel Novotel Balikpapan, pada Jumat (26/5).

“Bahwa pada tahun ini kesiapsiagaan dan kehati-hatian perlu kita tingkatkan terkait dengan kemungkinan ancaman dari el nino. Karena itu kami memandang penting untuk kita bertemu pada hari ini,” ujar Deputi Myrna.

Deputi Myrna menjelaskan bahwa OIKN telah merumuskan langkah-langkah strategis bersama berbagai pemangku kepentingan terkait untuk mengantisipasi ancaman tersebut. “Sebelumnya sejak Februari upaya-upaya untuk membicarakan dan merumuskan langkah-langkah taktis strategis untuk pengendalian kebakaran hutan dan lahan di IKN telah kami lakukan bersama dengan beberapa stakheolders yang lain. Namun, semakin mendekati bulan Juni, Juli, dan Agustus, upaya ini perlu kita intensifkan kembali,” ujarnya.

Saat ini tedapat tiga lokus yang menjadi perhatian OIKN. Pertama, di lokasi Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di mana kegiatan pembangunan infrastruktur sedang dipusatkan; Kedua, di Taman Hutan Raya Bukit Soeharto; Dan ketiga, pada area di luar dua wilayah tersebut yang diketahui sebagai area rawan terbakar.

“Kami sangat menyadari bahwa para pihak yang di Kalimantan Timur sudah menunjukkan upaya-upaya kesiapsiagaan tersebut, baik dari Dinas, OPD yang lain, BPBD, TNI, POLRI, upaya-upaya itu terus ditingkatkan. Di dalam lokakarya ini kami mohon kesediaan ibu dan bapak untuk mengaitkan upaya pengendalian karhutla di wilayah IKN pada strategi besar pengendalian besar di Kalimantan Timur,” lanjutnya.

Pada kesempatan ini Kedeputian Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN turut mengundang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK); Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG); Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB); Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur; Masyarakat Peduli Api Kalimantan Timur; PT. ITC; dan Asian Development Bank untuk memperkuat sinergi dan koordinasi.

“Kita akan mencoba fokus di area KIPP dan KIKN khususnya untuk merestorasi dan konservasi alam, termasuk salah satunya pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Harapannya kedepan ada satu forest command center di mana di situ menjadi pusat pengelolaan hutan untuk mencegah kebakaran hutan atau perlindungan kahati dan lainnya,” kata Direktur Pemanfaatan Pengembangan Kehutanan dan Sumber Daya Air OIKN Pungky Widiaryanto.

Meskipun dua tahun terakhir tidak banyak kasus kebakaran hutan, OIKN bersama pihak-pihak terkait akan terus melakukan pencegahan, terlebih untuk mengantisipasi adanya kemarau panjang.

Terdapat empat strategi yang akan dilakukan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan: Pertama, menentukan lokus kegiatan; Kedua, koordinasi perencanaan tahunan bersama; Ketiga, koordinasi implementasi pencegahan dan penanggulangan; Dan terakhir, monitoring, evaluasi dan pembejalaran bersama.

Menurut keterangan dari Koordiantor Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin, secara umum awal musim kemarau di Kalimantan Timur terutama di sekitar IKN berada di periode Juni akhir atau awal Juli. Sementara curah hujannya relatif lebih kering, sehingga dapat diprediksikan bahwa kemarau tahun ini akan lebih kering, dan puncak kemaraunya pada bulan Agustus-September. 

“Ini tentunya harus menjadi kewaspadaan bersama. Ketika kita akan memasuki awal musim kemarau, kemudian menjelang periode puncaknya di Agustus-September, kita sudah melakukan koordinasi yang cukup intens, ini yang kita perlukan,” tegas Miming. 

Menanggapi hal tersebut, Direktur Pungky akan berkoordinasi dengan BMKG untuk menyiapkan early warning system kebakaran hutan dan lahan di IKN.

Turut hadir dalam lokakarya tersebut Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Thomas Tandi Bua; Direktur Mitigasi Bencana BNPB Berton Panjaitan; Kepala Bidang Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur Rusmadi. (hul)

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Sinergi TNI-Polri, Ciptakan Kamtibmas di IKN

Sabtu, 20 April 2024 | 13:35 WIB

Operasi Ketupat Mahakam, Korban Kecelakaan Menurun

Sabtu, 20 April 2024 | 10:30 WIB

Jokowi Ajak Tiongkok Garap Transportasi di IKN

Sabtu, 20 April 2024 | 09:01 WIB
X