Cerita Pilu Keluarga Korban Tewas Kecelakaan Turunan Muara Rapak, Beri Pesan pada Pemerintah..

- Kamis, 25 Mei 2023 | 22:35 WIB
Adi, kakak mendiang Ardie, korban meninggal kecelakaan lalu lintas di turunan Muara Rapak.
 (Foto : Erik Alfian/Prokal.co)
Adi, kakak mendiang Ardie, korban meninggal kecelakaan lalu lintas di turunan Muara Rapak. (Foto : Erik Alfian/Prokal.co)

 BALIKPAPAN-Adi mendadak terbangun dari tidurnya saat sejumlah warga tiba-tiga menggedor pintu rumahnya di Jalan Borobudur, RT 27, Kelurahan Muara Rapak, Rabu (24/5) sekira jam 22.30 Wita.

Dengan kesadaran yang belum sepenuhnya pulih, Adi berjalan menuju pintu rumahnya. Dirinya terkejut saat membuka pintu, Pak RT dan sejumlah warga sudah menungguinya di depan rumah.

“Pak RT lalu menunjukkan KTP Ardie, dia bilang adik saya dibawa ke rumah sakit. Awalnya saya pikir kecelakaan lecet atau patah saja,” kata Adi ditemui media ini di rumah duka, Kamis (25/5) pagi.

Betapa kagetnya Adi, saat salah satu warga tiba-tiba mengatakan sang adik telah meninggal. “Saya langsung kaget, lemas, gemetar. Gimana saya baru bangun, belum sepenunya sadar dapat kabar begitu (adik meninggal),” kata dia.

Adi mengatakan, beberapa jam sebelum kejadian nahas, sang adik masih berada di rumah sepulang dari kerja. Sekitar jam 8 malam, Ardie beranjak dari rumah dengan mengendarai Jupiter MX warna biru miliknya. “Saya mikirnya di cari makan. Karena memang biasanya gitu. Ardie juga tidak ada ngomong waktu keluar rumah,” terang Adi.

Pertemuan terakhir dengan sang adik, sebut Adi terjadi pada Rabu (24/5) sore. Namun tidak ada percakapan yang terjadi antara dia dan sang adik. Perilaku terakhir yang dilakukan Ardi yang diingatnya adalah berkeliling rumah dua kali dan membersihkan halaman depan rumah. “Sekitar dua hari yang lalu,” ucapnya.

Sebagai informasi, Ardie jadi korban kecelakaan lalu lintas di turunan Muara Rapak, Rabu (24/5). Nyawanya tak tertolong setelah sebuah truk kontainer dengan nomor polisi KT 8864 AJ meluncur tak terkendali dan menyeruduknya.

Jenazah Ardie dimakamkan di TPU Telindung, Kamis (25/5) siang. “Sebenarnya permintaannya minta disatukan dengan makam orang tua di KM 0,5. Tapi karena dimakamkan dengan peti terpaksa kami makamkan terpisah di TPU Telindung,” kata Adi. 

Meski diselimuti duka mendalam karena kehilangan adik, Adi mengaku ikhlas. Dia menilai apa yang menimpanya merupakan musibah. Dia juga tak punya rencana menuntut siapapun.

“Saya hanya berharap ada langkah nyata dari pemerintah agar turunan Muara Rapak ini tak memakan korban lagi. Itu saja harapan saya,” jelas Adi. (hul)

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X