PENAJAM-Anggota DPRD Penajam Paser Utara (PPU) Muhammad Bijak Ilhamdani menyoroti minimnya perhatian terhadap kondisi jalan rusak di Kecamatan Sepaku. 

Kerusakan itu diduga akibat meningkatnya mobilisasi angkutan logistik Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang melalui jalan-jalan provinsi di sekitar wilayah pedesaan di Sepaku. 

Ilhamdani mengatakan, infrastruktur jalan menjadi kebutuhan fundamental bagi masyarakat di Sepaku. 

Meski saat ini sebagian jalan, khususnya yang berada di bawah kewenangan pemerintah pusat dan pemerintah tingkat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terbilang sangat baik, namun jika menelisik lebih jauh, khususnya di wilayah pemukiman. 

"Seperti jalan yang ada disekitaran jalan provinsi, masuk di gang-gang perumahan itu masih banyak yang menjadi masalah. 

Bahkan ada akses logistik IKN (Ibu Kota Negara) yang melewati 5 desa. Sehingga jalan terdampak," ujar Ilhamdani, Senin (15/5/2023). 

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU masih terkendala masalah klasik, yakni terkait minimnya anggaran daerah. 

"Sehingga belum bisa mengcover semuanya. Minimal ini menjadi dorongan kami dari DPRD    kepada pemerintah. Agar ada perhatian resmi dalam urusan anggaran dari pemerintah pusat terhadap jalan yang akan dilalui akses logistik tadi," ungkapnya. 

Menurutnya, dampak yang ditimbulkan sangat dirasakan oleh masyarakat. Sebab selain jalan yang rusak, debu juga menjadi persoalan yang memengaruhi kesehatan masyarakat. 

"Itu yang menjadi persoalan fundamental," ungkapnya. 

Ilhamdani menyebut, di luar dari persoalan minimnya pembangunan akses jalan lingkungan warga, hal lain yang perlu diperhatikan yakni nasib para petani. 

Sebab Sepaku masih didominasi petani yang memerlukan dukungan dari pemerintah. 

"Usaha tani masih banyak kendala. Sehingga kami berharap ini bisa dibangun secara simultan. Akses jalan negara dan provinsi sudah baik, tinggal jalan usaha tani dalam menunjang perkonomian dan akses lingkungan warga yang kita dorong kepada pemerintah pusat agar bisa memberikan lebih banyak suntikan anggaran," pungkasnya. (mia/pro/adv)