BALIKPAPAN-Perlombaan Musabaqah Karya Tulis Ilmiah Al- Quran (MKTIQ) dalam gelaran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-44 tingkat Provinsi di Balikpapan semakin sengit. Dewa hakim memberikan apresiasi seluruh karya yang masuk.
Dewan Hakim dan Ketua MKTIQ Bambang Iswanto mengatakan, penilaian MKTIQ inu ada tiga aspek. Pertama kualitas isi materinterkait pembaruan, gagasan, keluasan wawasan dan banyaknya refrensi.
“Kedua, logika dan pesan tulisan. Gagasan yang mereka tulis harus mengalir. Ketiga, bahasa dan kaidah bahasa. Misal pemilihan diksi jelas dan tanda bacanya,” katanya.
Memurutnya, karya yang masuk semuanya berkualitas. Untuk menyeleksi pihaknya harus membutuhkan waktu satu harian.
“Kalau sebelumnya, mereka selama 9 jam menyusun makalah. Sekarang giliran kami. Semua tulisan bagus dan rapi. Kami jadi agak kesulitan memilih yang lolos semifinal,” bebernya.
Ia menerangkan, total ada 18 peserta dan 18 karya ilmiah. Kemudian dipilih 6 peserta pria dan enam peserta wanita untuk masuk banak semifinal. Di Jumat (19/5), babak semifinal dimulai. Finalnya dihari Sabtu (20/5). Akan dipilih 3 karya terbaik untuk masuk final
Menariknya, biasa karya ilmiah ini dilevel mahasiswa memakan waktu berbulan-bulan. Nah ini hanya 9 jam saja itu menjadi tantangan tersendiri.
Selain itu, tema yang dipilih berbeda. Dibabak penyisihan tema yang diambil adalah pemberdayaan ekonomi umat. Berbeda untuk babak semifinal dan final. Tema yang diambil adalah Moderasi Agama. Bedanya nanti dipenilaian saat final.
“Peserta yang masuk final harus mematangkan karya ilmiah mereka. Lalu mereka juga harus mempresentasikan. Komposisi penilaian di final 20 persen presentasi, 80 persen dari karya,” jelasnya.
Ia juga mewanti-wanti peserta menghindari plagiat karya. Maksimal pihaknya memberikan toleransi plagiat sebesar 30 persen. “Ya intinya jangan meniru. Karena karya sendiri kan cukup bagus,” pungkasnya. (adv/pro/aji)