PENAJAM - Kondisi Pasar Tradisional Nipah Nipah sangat memprihatinkan. Hal ini menjadi sorotan Anggota Komisi II DPRD Penajam Paser Utara (PPU) Arif Albar.
Ia berharap kinerja Dinas KUKM dan Peridag PPU dapat berperan aktif menjalankan program revitalisasi pasar tradisional tersebut.
Ia menyebut DPRD telah mengalokasikan sejumlah anggaran untuk lokasi tanah pasar tersebut. Namun sampai saat ini belum terealisasi.
“Kita sudah mencoba mengalokasikan anggaran untuk pasar tersebut, tetapi pihak dinas terkait seolah-olah melemparkan tanggung jawab ke dinas lain. Bahkan tidak memberikan rekomendasi untuk merealisasikan pasar tersebut,” ujarnya ditemui usai Rapat Paripurna Penyampaian Rekomendasi Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Bupati PPU Tahun Anggaran 2022, Jumat (28/4/2023).
Menurut Arif, hal ini terjadi karena adanya kesalahpahaman antara internal di Dinas KUKM Perindag PPU atas kesepakatan yang telah dilakukan. Hingga saat ini disebutkan bahwa dinas terkait masih ingin melakukan pengkajian terlebih dahulu tentang naskah akademis tata ruang pasar tersebut.
“Dalam kenyataannya, naskah akademis tersebut juga belum dijadikan bahan kajian. Jika memang pihak dinas ingin menganggarkan, silakan saja. Kami di DPRD akan memberikan anggaran tersebut. Artinya, ada keinginan pihak tersebut untuk mengurusi hal ini,” urainya.
Arif berharap, dengan adanya kemimpinan baru di Dinas KUKM Perindag PPU, dapat memberikan perubahan.
Selain itu, dapat mengurusi urusan-urusan yang tertunda beberapa tahun belakangan ini, terutama masalah pasar tradisional yang masih jauh dari kata layak.
“Harapannya, DPRD di bawah kepemimpinan Haji Saidin bisa membawa perubahan ke depannya. Masalah yang belum diurus harus menjadi urusan prioritas ke depan karena persoalan ini sudah berlarut-larut selama bertahun-tahun,” pungkasnya. (Mia/pro/adv)
