BALIKPAPAN-Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) diyakini memberi dampak positif terhadap bisnis perhotelan di Balikpapan. Termasuk Adika Bahtera, satu dari sedikit pengusaha perhotelan asli Balikpapan yang masih eksis hingga saat ini.
"Pastinya kami mendukung langkah pemerintah memindahkan IKN, sebagai pengusaha perhotelan tentu kami yakin pemindahan IKN juga berdampak positif terhadap bisnis perhotelan," kata Owner Hotel Adika Bahtera Johny Wong didampingi Eksekutif Bisnis Manager Hotel Adika Bahtera Dewa Putu Aryawan, Selasa (9/5).
Dari sisi ketersediaan kamar, hotel legendaris di Kota Beriman ini punya lebih dari 300 kamar, baik dari Hotel Adika Bahtera maupun Hotel Menara Bahtera.
"Kami punya dua properti bintang 3 Adika Bahtera dan bintang 4 Menara Bahtera. Untuk yang di Adika Bahtera 150 kamar, sedangkan di Menara Bahtera 182 kamar. Kami punya restoran, kami punya bar,” terangnya.
Sementara itu Johny Wong sebagai owner Hotel Bahtera mengaku bisnis perhotelan masih prospektif di Kota Balikpapan.
Karena Kota Balikpapan ini adalah kota penyangga ibu kota, maka ke depan kebutuhan kamar juga tinggi.
“Kami pada dasarnya sangat berharap dengan adanya kilang (RDMP), IKN, ada dampaknya terhadap tingkat hunian kamar. Dan kami berusaha terus bagaimana agar hotel ini tetap eksis,” ungkap dia.
Terkait tingkat kunjungan, Johny Wong menyebut saat ini belum begitu terasa, karena memang sempat terhalang oleh pandemi Covid-19.
“Kalau bicara tingkat keterisian, untuk di weekday 30 persen dan kalau di weekend itu sekitar 45 persen.Kalau sebelum pandemi Covid-19 melandai, dulu itu kalau weekday itu bisa mencapai 45 persen. Sedangkan weekend itu bisa mencapai 80 persen,” kata dia. (hul)
