Ekonomi Membaik, Pengangguran di Kaltim Turun Jadi 123,06 Ribu Orang

- Sabtu, 6 Mei 2023 | 21:35 WIB

SAMARINDA - Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kalimantan Timur Februari 2023 sebesar 6,37 persen, turun 0,4 persen poin dibandingkan dengan Februari 2022.

Saat ini, jumlah pengangguran di Kaltim 123,06 ribu orang turun -6,43 ribu orang. Sedangkan, jumlah angkatan kerja di Kaltim pada Februari 2023 sebanyak 1.932.030 orang, naik 20.109 orang dibanding Februari 2022.

Kepala BPS Kaltim Dr Yusniar Juliana dalam rilisnya menjelaskan turunnya jumlah pengangguran di Kaltim dampak dari membaiknya pertumbuhan ekonomi setelah pandemi covid-19. 

"Perbaikan ekonomi ditandai oleh menurunnya jumlah pengangguran," jelasnya dalam rilis. 

BPS mencatat penduduk yang bekerja di Kalimantan Timur sebanyak 1.808.972 orang, meningkat sebanyak 26.537 orang dari Februari 2022. 

"Lapangan pekerjaan yang lebih banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor transportasi dan pergudangan sebesar 21.330 orang. Sementara sektor yang mengalami penurunan penduduk bekerja terbesar yaitu industri pengolahan sebesar 14.105 orang, " ujar Yusniar. 

Bila dilihat penduduk bekerja menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan, pada Februari 2023, penduduk bekerja di Kaltim didominasi oleh mereka yang berpendidikan SMA yaitu sebesar 27,55 persen. 

Angka tersebut melebihi persentase penduduk bekerja dengan tingkat pendidikan SD ke bawah yang masih mendominasi pada Februari 2021 dan Februari 2022. 

"Sedangkan tenaga kerja yang berpendidikan tinggi yaitu Diploma dan Universitas di Kaltim sebesar 14,99 persen. Tingkat pendidikan ini dapat mengindikasikan kualitas dan produktivitas tenaga kerja," jelas Yusniar. 

Sementara itu, penduduk bekerja menurut status pekerjaan utama, pada Februari 2023, penduduk bekerja di Kalimantan Timur paling banyak berstatus buruh atau karyawan atau pegawai sebesar 50,32 persen, sementara yang paling sedikit pekerja bebas di pertanian sebesar 0,72 persen. 

"Dibandingkan Februari 2022, status pekerjaan yang mengalami penurunan yaitu berusaha dibantu buruh tetap sebesar 2,16 persen poin, berusaha dibantu buruh tidak tetap/pekerja keluarga/tidak dibayar 0,86 persen poin, pekerja bebas di pertanian 0,76 persen poin, dan pekerja bebas di non pertanian 0,35 persen poin," jelasnya. (myn)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X