Komoditi Ekspor dari Kaltim Kembali Mendunia Pasca Covid 19, Didominasi Produk Turunan Sawit

- Jumat, 28 April 2023 | 20:59 WIB

SAMARINDA - Dampak pasca covid memberikan pengaruh positif dalam perekonomian di Indonesia, salah satunya adalah peningkatan ekspor di tahun 2023 dibandingkan tahun 2022. Hal tersebut memberikan angin segar bagi eksportir produk pertanian yang sempat menurun saat pandemi covid 19.

Berdasarkan data yang diambil dari sistem IQ Fast Badan Karantina Pertanian khususnya Karantina Pertanian Samarinda menunjukkan terjadi tren positif di triwulan awal tahun 2023 dibandingkan tahun lalu. 

Diketahui peningkatan volume maupun frekuensi ekspor produk karantina pertanian melalui karantina pertanian Samarinda merupakan dampak positif sosialisasi dan sinergi antar instansi dan stakeholder terkait.

Berdasarkan data IQ Fast, pada triwulan awal tahun 2023 diketahui produk turunan sawit masih mendominasi meliputi ampas sawit, cangkang sawit, palm kernell expeller, palm kernell stearin, palm kernel oil, rbd palm olein, dan rbd palm stearin dengan frekuensi ekspor 10 kali sebanyak 68.712 ton senilai 503 miliar rupiah. 

Hal ini ditambah dengan ekspor karet dengan frekuensi 2 kali sebanyak 403 ton senilai 7,7 miliar sehingga total nilai ekspor mencapai 507,7 miliar. 

Dibandingkan data ekspor triwulan awal tahun 2022 diketahui ekspor juga didominasi produk turunan sawit meliputi rbd palm olein, rbd palm stearin, palm acid oil, ampas sawit, palm kernel expeller, dan palm kernel oil dengan frekuensi 11 kali sebanyak 26.091 ton senilai 342 miliar rupiah. 

Peningkatan ekspor dari tahun 2022 ke tahun 2023 dapat dilihat pada meningkatnya jenis komoditi ekspor, volume, frekuensi dan nilai. Hal ini sesuai dengan program Gratieks peningkatan ekspor komoditas pertanian. 

“Kita selalu berupaya bersinergi dan berkolaborasi dengan instansi terkait dan stakholder untuk meningkatkan ekspor komoditas pertanian di Kalimantan Timur sehingga mampu bersaing di pasar dunia”, ungkap Wirawan selaku Kepala dalam rilisnya. 

Secara terpisah, Bambang kepala Badan Karantina Pertanian menyampaikan bahwa setiap Komoditas yang di lalulintaskan dari pelabuhan dan udara, wajib di periksa oleh pihaknya. 

“Mulai dari hasil pertanian ataupun hewani. Pemeriksaan di laboratorium atau kasat mata. Agar dapat di terima dengan baik oleh negara pengimpor," ujarnya. 

Komoditi Pertanian di Negara kita seharusnya memiliki nilai jual yang mampu bersaing di pasar dunia karena melihat potensi yang masih cukup besar yang harus digali sehingga kesejahteraan tidak hanya dirasakan para eksportir tetapi juga masyarakat luas. (myn)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X