Rakor Stunting, Bupati Minta Camat dan Kades Pantau Asupan Balita

- Senin, 27 Februari 2023 | 18:43 WIB

TANA PASER - Angka stunting di Kabupaten Paser yang naik dari tahun 2021 ke 2022 direspon cepat Pemkab Paser dan seluruh instansi terkait melalui rapat koordinasi. Bupati Paser Fahmi Fadli melalui Asisten Pemerintahan dan Kesra Romif Erwinadi menyampaikan stunting harus bisa diatasi demi terwujudnya Paser yang Maju Adil dan Sejahtera (Mas). 

Output kegiatan ini adalah membahas kendala dan hambatan berdasarkan hasil evaluasi. Permasalahan stunting merupakan permasalahan prioritas nasional dimana Presiden Joko Widodo melalui Kemenko PMK menargetkan angka prevalensi turun menjadi 14 persen pada 2024 mendatang. 

Persoalan stunting bukan hanya sekedar persoalan fisik anak saja, namun yang paling penting adalah tentang tanggung jawab bersama semua tentang masa depan bangsa. 

"Kita ketahui bersama bahwa prevalensi stunting selama 10 tahun terakhir belum menunjukkan perubahan yang signifikan. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan 30,8% atau sekitar 7 

juta balita di Indonesia yang mengalami stunting," kata Romif, Senin (27/2) di ruang rapat Sadurengas. 

Berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 angka prevalensi stunting Kalimantan Timur sebesar 22,8% di bawah rata-rata nasional sebesar 24,4% dimana Kabupaten Paser 

memiliki angka prevalensi sebesar 23,6% atau masih berada diatas Langka rata-rata Provinsi Kalimantan Timur. Pada tahun 2022 prevalensi stunting kembali naik menjadi 24,9% di atas rata-rata provinsi yaitu 23,9%. 

Ini menunjukkan bahwa permasalahan stunting di Kabupaten Paser perlu ditangani segera. Sebagai 

wujud komitmen terhadap percepatan penurunan stunting, Pemerintah Kabupaten Paser telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting Paser di tahun 2022. 

Tim ini beranggotakan mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan sampai tingkat desa dan telah menetapkan 20 desa/kelurahan lokasi fokus (lokus) intervensi pencegahan dan penanganan stunting terintegrasi di Kabupaten Paser, diantaranya Desa 

Muara Pasir, Kelurahan Muara Komam, Desa Pasir Mayang, Kelurahan Kuaro, Kelurahan Long Kali, Desa Laburan, Desa Padang Pengrapat, Desa Muara Adang, Des Senaken, Desa Lori, Desa Muara Langon, Desa Sunge Batu, Desa Selengot, Desa Senipah, Desa Tepian Batang, Desa Padang Jaya, Desa Rangan, Desa Rantau Panjang, Desa Tebru Paser Damai, dan Desa Suliliran Baru. 

Para Camat dihimbau untuk memberikan perhatian khusus dan selalu berkoordinasi dengan kepala desa dan Lurah di wilayahnya masing-masing untuk meningkatkan cakupan balita yang datang ke Posyandu, sehingga tumbuh kembang balitanyadapat terpantau. 

"Mari tingkatkan kinerja dan tanggung jawab serta kolaborasi dalam setiap intervensi yang dilaksanakan, baik sektor Kesehatan maupun non Kesehatan karena keberhasilannya sangat dipengaruhi oleh dukungan kolaborasi antar sektor ini," kata Romif. 

Sekretaris Bappedalitbang Paser Rusdian Noor perlu penurunan stunting secara terkoordinasi antar lintas sektoral. 

Halaman:

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Di Berau, Pakaian Adat Bakal Diwajibkan di Sekolah

Sabtu, 20 April 2024 | 17:45 WIB

Wartawan Senior Kubar Berpulang

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

“Kado” untuk Gubernur dan Wagub Mendatang

Sabtu, 20 April 2024 | 14:45 WIB

PKL Tunggu Renovasi Zonasi Lapak Pasar Pandansari

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB

Kapolres PPU dan KPUD Bahas Persiapan Pilkada 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:46 WIB
X