BALIKPAPAN-Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan Dir Reskrimum Polda Kaltim baru saja membekuk komplotan spesialis pencuri layar monitor alat berat, yang beroperasi di kawasan IKN, Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku, akhir Januari lalu.
Kasubdit Jatanras Dit Reskrimum Polda Kaltim Ajun Komisaris Besar Suryadi mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan, diduga kuat ada kelompok lain yang juga melakukan aksi pencurian di kawasan pembangunan IKN.
Unit Jatanras Dit Reskrimum Polda Kaltim juga tengah menangani kasus serupa. "Jadi memang kemungkinan ada komplotan lain yang juga melakukan aksi pencurian di lokasi pembangunan IKN. Kami sedang mendalami," jelas dia.
Terkait kasus pencurian monitor yang baru saja diungkap, Suryadi memastikan komplotan tersebut merupakan jaringan antarkota. "Jadi mereka punya struktur yang rapi dari atas ke bawah, ada pemodal, penadah dan pemetik," kata Suryadi kepada wartawan, Kamis (2/2).
Pada pengungkapan kasus di Sepaku, PPU dan Sebulu, Kukar kemarin, polisi menangkap empat pemetik dan satu penadah yang tinggal di Samarinda.
Suryadi meneruskan, komplotan ini sejatinya sudah beraksi sejak 2017 silam dan merupakan spesialis. Diperkirakan, ada 15 layar monitor yang sudah mereka curi, 10 di antaranya sudah terjual.
Khusus untuk wilayah IKN, komplotan ini disebut Suryadi mulai beraksi sejak 2022 kemarin. Mereka mengincar alat berat yang digunakan dalam proyek pembangunan IKN. "Jadi mereka ini sebelumnya adalah spesialis curanmor. Karena melihat ada peluang di kawasan pembangunan IKN, mereka mulai melakukan aksi pencurian di sana," jelas Suryadi.
Selain mudah dibongkar, harga monitor yang cukup mahal memang jadi pemikat para pelaku tindak pidana pencurian. Satu unit monitor biasanya dijual seharga Rp 3-5 juta. Di pasar loak, harganya bahkan bisa menembus Rp 15-20 juta per unit tergantung kondisinya.
Terungkapnya kasus pencurian ini mendapat atensi Polda Kaltim. Kabid Humas Polda Kaltim Komisaris Besar Yusuf Sutejo memastikan kepolisian akan menambah personel untuk pengamanan proyek pembangunan IKN. "Iya kami sudah siapkan tambahan personel di titik-titik pembangunan IKN," tutur dia. (hul)