Songsong IKN, TPA Sampah Manggar Siapkan Program Pengurangan Sampah

- Kamis, 8 Desember 2022 | 19:11 WIB
Muhammad Haryanto
Muhammad Haryanto

BALIKPAPAN - Sebagai kota penyanggah Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Balikpapan merasakan dampak di sisi ekonomi dan pertumbuhan penduduk. Efeknya, ikut meningkatkan kiriman sampah yang masuk ke Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Sampah Manggar di kawasan Balikpapan Timur.

Kepala UPTD TPA Sampah Manggar Balikpapan, Muhammad Haryanto menjelaskan, terkait dukungan dan program pengolahan sampah untuk mendukung pemindahan dan pembangunan IKN di Kaltim khususnya di Balikpapan sebagai Kota Penyanggah.

"TPA Sampah Manggar Balikpapan memiliki luas 49,89 hektare lahan dan 7 zona sanitary landfield (penumpukan sampah). Di mana untuk zona 1-5 saat ini kondisinya sudah penuh dan tidak aktif lagi. Sementara untuk zona 6 yang saat ini sedang digunakan telah terisi 60-70 persen  sampah dan akan segera penuh," jelasnya, Kamis (8/12).

Adapun zona 7 masih stand by, dan menurut perhitungan pada 2026, TPA Sampah Manggar Balikpapan tidak akan mampu lagi menampung sampah yang ada di Balikpapan.

"Terkait dengan rencana pemerintah untuk memindahkan IKN Nusantara ke Kaltim dan Balikpapan sebagai kota penyanggah IKN, maka telah dirasakan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi dan usaha, termasuk pertumbuhan jumlah penduduk di Balikpapan," ungkap Haryanto.

Kata dia, akibat pertumbuhan tersebut, terjadi dampak langsung peningkatan jumlah sampah yang masuk ke TPA Sampah Manggar Balikpapan. Di mana pada tahun 2021 lalu, jumlah sampah yang masuk rata-rata 370 ton perhari. Sedangkan pada tahun 2022 ini, jumlah sampah yang masuk rata-rata 400-450 ton perhari.

"Dalam kaitannya dengan IKN, Pemkot Balikpapan berusaha mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA Sampah Manggar. Telah dilaksanakan pembahasan  Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) terkait penggunaan teknologi sebagai solusi mengurangi tumpukan sampah yang ada di TPA Sampah Manggar," urainya.

Artinya, sampah yang datang tidak akan langsung masuk ke zona  sanitary landfield. Melainkan dikelola terlebih dulu agar residu sampah yang masuk ke sanitary landfield ditarget hanya sebanyak 40-50 ton perhari. 

"Sehingga usia penggunaan TPA Sampah Manggar bisa lebih panjang mencapai 15 tahun lagi," ucapnya.

Selain itu, berbagai kegiatan di TPA Sampah Manggar yang sudah berjalan antara lain, memanfaatkan tumpukan sampah sebagai sumber gas metan yang kemudian disalurkan ke 305 kepala keluarga untuk memasak. Gas metan juga dimanfaatkan UPTD sebagai sumber listrik khususnya penerangan di zona sanitary landfield. 

"Kemudian memanfaatkan sampah organik sebagai bahan pembuatan pupuk kompos," kata dia.

Terbaru, kerja sama dengan PT PLN untuk memproduksi bahan bakar jumputan padat atau pelet dan cacahan kayu yang akan digunakan sebagai bahan bakar pengganti batubara di PLTU Teluk Balikpapan.

"Upaya dan kegiatan mengurangi sampah yang masuk ke TPA Sampah Manggar Balikpapan terus dilakukan agar usia TPA semakin panjang dan Kepala UPTD TPA Sampah Manggar Balikpapan berharap hal tersebut bisa membantu daya dukung Balikpapan sebagai kota penyanggah IKN," tegasnya. (rdh) 

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X