Kesialan Beruntun..!! Usai Dicopot dari Jabatannya, Presiden Peru Langsung Ditangkap

- Kamis, 8 Desember 2022 | 16:24 WIB
Presiden Peru Pedro Castillo digulingkan secara dramatis setelah gagal membubarkan Parlemen. Foto/REUTERS
Presiden Peru Pedro Castillo digulingkan secara dramatis setelah gagal membubarkan Parlemen. Foto/REUTERS

Presiden Peru Pedro Castillo dicopot dari jabatannya oleh Kongres. Apesnya lagi, bukan hanya dicopot, Pedro kemudian ditangkap atas tuduhan pemberontakan setelah memicu krisis konstitusional yang parah pada Rabu (7/12/2022). Krisis politik itu terjadi usai pemimpin negara Amerika Latin tersebut berusaha membubarkan badan legislatif dan mengambil kendali sepihak atas pemerintah.

Wakil Presiden Dina Boluarte menggantikan Pedro Castillo dan menjadi pemimpin wanita pertama dalam sejarah republik, setelah berjam-jam perselisihan antara legislatif dan presiden yang berusaha mencegah pemungutan suara pemakzulan. Boluarte, seorang pengacara berusia 60 tahun, menyerukan konsiliasi politik dan pembentukan pemerintah persatuan nasional. “Yang saya minta adalah ruang, waktu untuk menyelamatkan negara,” kata wanita yang fasih berbahasa Spanyol dan Quechua itu, sebagaimana dilansir AP pada Kamis (8/12/2022).

Anggota parlemen memberikan suara 101-6 dengan 10 abstain untuk mencopot Castillo dari jabatannya karena alasan "ketidakcakapan moral permanen." Dia meninggalkan istana kepresidenan dengan mobil yang membawanya melewati pusat kota bersejarah Lima. Pria 53 tahun itu kemudian memasuki kantor polisi dan beberapa jam selanjutnya jaksa federal mengumumkan bahwa Castillo ditangkap atas tuduhan pemberontakan, karena diduga melanggar perintah konstitusional.

Saksi melihat beberapa bentrokan skala kecil antara polisi dan beberapa pengunjuk rasa yang berkumpul di dekat kantor kepolisian. "Kami mengutuk pelanggaran tatanan konstitusional," kata jaksa federal dalam sebuah pernyataan. “Konstitusi politik Peru mengabadikan pemisahan kekuasaan dan menetapkan bahwa Peru adalah Republik yang demokratis dan berdaulat… Tidak ada otoritas yang dapat menempatkan dirinya di atas Konstitusi dan (semua) harus mematuhi mandat konstitusional.”

Sementara itu, Presiden baru Peru Dina Boluarte, seorang pengacara berusia 60 tahun, mengatakan dia akan memerintah sampai Juli 2026, saat masa kepresidenan Castillo akan berakhir. Berbicara setelah mengambil sumpah jabatan, dia menyerukan gencatan senjata politik untuk mengatasi krisis yang mencengkeram negara. "Yang saya minta adalah ruang, waktu untuk menyelamatkan negara," katanya, seperti dikutip BBC, Kamis (8/12/2022). Rangkaian peristiwa dramatis hari Rabu dimulai dengan Presiden Pedro Castillo memberikan pidato di televisi nasional di mana dia mengumumkan keadaan darurat. (ant/jpc)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X