BALIKPAPAN-Kapolda Kaltim Irjen Imam Sugianto memimpin langsung upacara peringatan hari jadi ke-72 Polisi Air dan Udara (Polairud) di Mako Ditpolairud Polda Kaltim, Jalan Baru, Margomulyo, Balikpapan, Senin (5/12).
Imam mengatakan, keberadan polisi air dan udara merupakan buah kerja keras para senior, termasuk pengembangan peralatan dan infrastruktur. “Sudah sepantasnya kita memberikan apresiasi kepada para senior yang sudah meluangkan waktu dan tenaga serta pikiran demi kemajuan bagi institusi,” kata Imam membacakan amanat Kabarhakam Polri.
Saat ini, dukungan anggaran juga sudah diberikan kepada Ditpolairud, termasuk penambahan personel serta peralatan yang memadai. Ini, kata Imam, karena tugas Ditpolairud memang sangat lengkap, baik deteksi dini, preemtif, preventif hingga penegakan hukum.
Di samping itu, Imam juga menyebut tugas Ditpolairud Polda Kaltim ke depan semakin bertambah dengan adanya pemindahan Ibu Kota Negara. Apalagi, dalam waktu dekat arus logistik pembangunan IKN yang lewat perairan dipastikan bakal semakin masif.
“Semoga saja Ditpolairud dapat menjalankan tugas dengan baik. Tidak ada hambatan yang berarti dan seluruh rencana pembangunan IKN bisa berjalan sesuai rencana,” kata Imam.
Ke depan, lanjut Imam, Ditpolairud Polda Kaltim juga akan mendapat bantuan peralatan dari Mabes Polri, untuk mendukung pengamanan pembangunan IKN, khususnya di perairan dan udara.
“Jumlahnya tentu akan disesuaikan dengan kebutuha. Yang jelas salah satunya adalah helikopter AW-101 yang baru ya,” jelas dia.
Direktur Polairud Polda Kaltim, Komisaris Besar Donny Adityawarman mengatakan, sejumlah kegiatan sudah dilakukan dalam rangkaian peringatan HUT Ke-72 Polairud. Baik kegiatan sosial maupun keagamaan.
“Kami sudah lakukan sejumlah kegiatan mulai dari membersihkan tempat ibadah hingga donor darah,” katanya.
SIMULASI PENGAMANAN DISTRIBUSI LOGISTIK IKN
Selain upacara dan syukuran, peringatan hari jadi Polairud ke-72 juga diisi dengan simulasi pengamanan jalur distribusi logistik IKN di kawasan Teluk Balikpapan. Simulasi tersebut melibatkan personel terlatih yang juga pernah bertugas di kawasan perbatasan juga peralatan tempur milik Ditpolairud Polda Kaltim.
Dalam simulasi digambarkan, Kapal NCT Mulia Jaya 89 yang memuat Logistik IKN tengah berlayar di Kawasan Teluk Balikpapan. Nahas, saat kapal sedang lego jangkar, sejumlah perompak yang menaiki kelotok mendekat dan naik lalu melakukan penyanderaan terhadap anak buah kapal (ABK) dan kapten kapal.
Sebelum disandera, rupanya kapten kapal sempat melakukan komunikasi radio dengan kapal Ditpolairud Polda Kaltim yang sedang berpatroli dan memberikan titik koordinat.
Setelah menyandera dan menguasai kapal, perompak meminta tebusan sejumlah uang sebagai syarat membebaskan para sandera.
Mendapat informasi aksi perompak, personel Ditpolairud langsung menyiapkan personel dan perlengkapan untuk menyelamatkan sandera dan melumpuhkan perompak.
Dimulai dengan aksi pemantauan yang dilakukan tim Intel Polair, Tim Alpha lalu diterjunkan untuk menyusup ke dalam kapal untuk melumpuhkan perompak. Tak lama berselang, Tim Delta bergerak melakukan manuver untuk dapat mendekati Kapal LCT.
Tak butuh waktu lama, Tim Delta dapat naik ke atas kapal. Tak lama berselang, dukungan udara dari Tim Bravo terjun ke atas kapal. Dalam waktu singkat, kawasan perompak mampu dilumpuhkan. (hul)