Dua Hakim Agung Jadi Koruptor, Anggota DPR Minta Jangan Rendahkan MA

- Selasa, 15 November 2022 | 16:50 WIB
Hakim Agung Mahkamah Agung (MA) Sudrajad Dimyati (kedua kanan) berjalan dengan mengenakan rompi tahanan seusai diperiksa di Gedung Merah Putih, KPK, Jakarta, Jumat (23/9/2022). Sudrajad Dimyati ditahan KPK usai menjalani pemeriksaan dan ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait pengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA). (FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS)
Hakim Agung Mahkamah Agung (MA) Sudrajad Dimyati (kedua kanan) berjalan dengan mengenakan rompi tahanan seusai diperiksa di Gedung Merah Putih, KPK, Jakarta, Jumat (23/9/2022). Sudrajad Dimyati ditahan KPK usai menjalani pemeriksaan dan ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait pengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA). (FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS)

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad meminta Mahkamah Agung bisa berbenah diri setelah dua Hakim Agung ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Politikus Gerindra itu menyebut, DPR hanya sebatas mengawasi hakim agung, khususnya dalam fit and proper test.

Kedua Hakim Agung yant menjadi tersangka KPK itu yakni, Sudrajad Dimyati dan Gazalba Saleh. Keduanya diduga terjerat kasus dugaan suap pengurusan perkara di MA.

“Saya pikir tugas DPR sudah jelas, termasuk bidang pengawasan. Dan di dalam bidang pengawasan itu juga termasuk pengawasan menyeluruh dan untuk hakim agung yang kebetulan di-fit and proper test di DPR,” kata Dasco di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (15/11).

Dasco menyampaikan langkah maksimal yang bisa dilakukan DPR adalah mencabut fit and proper test para hakim agung. Dia menegaskan itu sudah dilakukan DPR.

“Tentunya hal paling maksimal dari bidang pengawasan yang dilakukan DPR adalah memberikan atau memutuskan mencabut rekomendasi fit and proper test dari yang bersangkutan dan ini kita sudah lakukan,” ucap Dasco.

Dasco pun meminta, publik sebaiknya tidak merendahkan MA setelah dua hakim agung terjerat kasus dugaan korupsi. Kendati begitu, Dasco mendesak MA untuk membenahi internalnya.

“Saya pikir juga marilah kita jangan underestimate kepada MA yang juga pada saat ini juga serius memperbaiki kinerjanya. Tapi kalau kemudian satu dua orang masih ada yang tidak sesuai harapan, ya kita sama-sama dorong MA untuk perbaiki internal di dalamnya,” pinta Dasco.

Meski demikian, Dasco mengungkapkan tidak ada institusi yang benar-benar bersih dari kesalahan. Karenanya, dia meminta publik mendukung upaya perbaikan pada setiap institusi ataupun lembaga.

“Saya pikir di setiap institusi sama bahwa tidak ada yang sempurna karena ini isinya orang bukan mesin. Nah oleh karena itu baik Polri, MA ini berusaha keras untuk lakukan perbaikan-perbaikan internal dan itu harus kita hargai dan harus kita dukung,” pungkasnya. (jpc)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Desak MK Tak Hanya Fokus pada Hasil Pemilu

Jumat, 29 Maret 2024 | 10:36 WIB

Ibu Melahirkan Bisa Cuti hingga Enam Bulan

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:30 WIB

Layani Mudik Gratis, TNI-AL Kerahkan Kapal Perang

Selasa, 26 Maret 2024 | 09:17 WIB

IKN Belum Dibekali Gedung BMKG

Senin, 25 Maret 2024 | 19:00 WIB

76 Persen CJH Masuk Kategori Risiko Tinggi

Senin, 25 Maret 2024 | 12:10 WIB

Kemenag: Visa Nonhaji Berisiko Ditolak

Sabtu, 23 Maret 2024 | 13:50 WIB
X