JAKARTA—Sebanyak 127.186 guru di Indonesia dipastikan akan diangkat menjadi PPPK di tahun 2022. Pelaksana tugas Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek , Nunuk Suryani mengatakan bahwa jumlah tersebut dinyatakan aman dan telah mendaatkan formasi PPPK 2022.
“Dari 193.954 guru lulus PG PPPK, ada 127.186 yang sudah aman posisinya karena telah mendapatkan formasi PPPK 2022,” ungkap Nunuk di Jakarta, baru-baru ini.
Nunuk menjelaskan, para guru honorer ini tinggal menunggu pemberkasan nomor induk pegawai (NIP) PPPK guru yang rencananya dilaksanakan Februari-Maret 2023.
“Namun perlu diingat bahwa pada prinsipnya mekanisme seleksi PPPK guru tahun ini tidak ada istilahnya geser menggeser. Tidak ada juga istilahnya P1 dikalahkan P2 dan P3, karena yang dilihat status guru induk atau bukan," terangnya.
Nunuk menuturkan, dari angka tersebut tersisa sekitar 55.000 guru lulus PG tidak bisa diangkat PPPK tahun ini. Menurutnya, ada dua alasan penyebab para guru tersebut tidak bisa diangkat karena dua alasan.
Pertama, pemerintah daerah (pemda) tidak mengusulkan formasi. Kedua, jumlah guru untuk mata pelajaran (mapel) tertentu berlebih, sehingga tidak seimbang dengan kebutuhan.
Adapun Nunuk juga sempat menyebutkan ada beberapa daerah yang membuka formasi PPPK namun jumlah kuotanya sangat sedikit.
Pertama, Jawa Barat. Dari 10.397 guru yang dinyatakan lolos passing grade, hanya 3.800 guru honorer yang pasti mendapatkan penempatan berdasarkan jumlah formasi yang dibuka Pemprov Jabar.
Kedua, Jawa Tengah. Dengan memiliki 10.099 guru lolos passing grade PPPK, namun formasi yang tersedia hanya 4.351.
Ketiga, Jawa Timur. Dari total 8.588 guru yang lolos passing grade, hanya 2.450 yang mendapatkan penempatan tahun ini.
“Kami tentunya berharap seluruh pemda yang memiliki guru lulus passing grade dapat membuka formasi PPPK 2022 secara maksimal, imbuhnya. (cha)
