Abdul Aziz: PT KKT Terus Update Pelayanan

- Jumat, 30 September 2022 | 22:02 WIB
Abdul Aziz
Abdul Aziz

BALIKPAPAN – Salah satu instrumen penting dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara adalah keberadaan pelabuhan, sebagai pintu masuk dan keluar arus barang. Di Balikpapan, salah satu pelabuhan yang melayani peti kemas dan non peti kemas yang representatif ada di PT Kaltim Kariangau Terminal (KKT).

Direktur Utama PT KKT Abdul Aziz menjelaskan, sebagai antisipasi meningkatnya permintaan konsumen, pelabuhan termasuk KKT dituntut untuk selalu update dan melakukan analisis kebutuhan baik jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Dan IKN membuat PT KKT harus ekstra melakukan upaya persiapan karena KKT menjadi satu-satunya pelabuhan peti kemas yang ada di Balikpapan.

“Pasca pandemi ditambah strategisnya Kaltim dengan pembangunan IKN, PT KKT dalam pola pelabuhan media peti kemas mengalami pertumbuhan hingga 10 persen,” ungkap Aziz, Rabu (28/9).

Aziz menambahkan, untuk melancarkan arus keluar masuk barang dalam hal pembangunan IKN, saat ini PT KKT sudah melakukan berbagai penambahan alat dan kapasitas pelabuhan. Bahkan ada rencana menambah luas dermaga mencapai 1 kilometer dari sisi kiri dan kanan pelabuhan.

“PT KKT dengan sarana dan fasilitas yang ada saat ini siap dalam mendukung proyek IKN baik dalam sisi pengangkutan menggunakan media peti kemas dan non peti kemas,” tegasnya.

Kata dia, pengembangan PT KKT selalu mengikuti Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP). Di mana saat ini PT KKT sedang menunggu terbitnya Rencana Induk Pelabuhan (RIP) Balikpapan yang rekomendasinya dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan RI. Ini bagian dari dukungan pengembangan, baik dari sisi kapasitas pelabuhan, pelayanan peti kemas dan non peti kemas.

“Dari sisi pelayanan peti kemas, PT KKT saat ini sudah menambah alat. Antara lain container crane dari 2 unit kini ada 3 unit. Lalu Rubber-Tyre Gantry (RTG) crane, dari 7 unit kini ada 9 unit dan tractor terminal kini ada 14 unit. Untuk lahan penumpukan kontainer sudah ada tambahan 2 hektare. Sehingga kini lahan penumpukan ada 8 hektare. Setahun mampu mengover hingga 400 ribu teus dari kondisi saat ini yang sudah menangani 200 ribu teus. Sehingga masih ada sisa separuh dari kapasitas yang ada,” bebernya.

Dari sisi pelayanan non peti kemas dengan kegiatan bongkar muat barang curah kering, curah cair hingga barang lain, PT KKT pun sudah mengoperasionalkan dermaga multipurpose meskipun dengan kondisi seadanya. Namun tahun depan akan dibangun dermaga sepanjang 130 meter dengan lebar 40-45 meter. Dengan begitu mampu menambah daya dukung PT KKT dalam proyek strategis baik di IKN maupun di luar IKN. PT KKT saat ini menjadi satu-satunya pelabuhan peti kemas dan non peti kemas yang representatif untuk digunakan sebagai lokasi arus masuk dan keluar kawasan IKN. 

“Namun hingga kini masih ada kendala dalam jalur keluar masuk kendaraan. Di mana kondisi jalan menuju PT KKT saat ini banyak mengalami kerusakan. Baik akibat ambles maupun longsoran. Hambatan lain dalam pengembangan PT KKT adalah belum keluarnya RIP Balikpapan dari Kementerian Perhubungan. Namun informasi berdasarkan pertemuan antara stakeholder seperti KSOP, Kementerian Perhubungan dan holding PT KKT yakni Pelindo di Jakarta, dalam waktu dekat RIP Balikpapan akan segera diterbitkan,” pungkas Aziz. (*)

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Balaskan Dendam Kawan, Keroyok Orang Hingga Tewas

Kamis, 28 Maret 2024 | 18:10 WIB

Setelah Sempat Dikeroyok, Seorang Pemuda Tewas

Kamis, 28 Maret 2024 | 08:00 WIB

Tim Gabungan Kembali Sita Puluhan Botol Miras

Selasa, 26 Maret 2024 | 16:40 WIB
X