Dua Remaja di Balikpapan Meregang Nyawa, Diduga Tersengat Listrik Tiang PJU

- Jumat, 8 Juli 2022 | 14:57 WIB
Foto Ramadhan Adi Rangga (17) tahun semasa hidup. Rangga bersama kawannya, Dhika, meninggal saat sedang membantu evakuasi pemotor yang terjebak banjir di Jalan MT Haryono, Ahad (3/7) malam. Dua remaja ini diduga kuat tersengat listrik tiang PJU.
Foto Ramadhan Adi Rangga (17) tahun semasa hidup. Rangga bersama kawannya, Dhika, meninggal saat sedang membantu evakuasi pemotor yang terjebak banjir di Jalan MT Haryono, Ahad (3/7) malam. Dua remaja ini diduga kuat tersengat listrik tiang PJU.

 

BALIKPAPAN-Nasib tragis menimpa Ramadhan Adi Rangga, 17 tahun dan Samsul alias Dhika, 19 tahun, dua sekawan ini meregang nyawa, diduga karena tersengat listrik tiang penerangan jalan umum (PJU) di Jalan MT Haryono, Ahad (3/7) malam lalu.

Riswin Wizandani (37), ayah almarhum Rangga, mengatakan, putranya meninggal sesaat setelah membantu pengendara yang terjebak banjir di kawasan Jalan MT Haryono, tak jauh dari traffic light simpang Jalan MT Haryono-Jalan Letjen ZA Maulani.

Dari rekaman CCTV Dinas Perhubungan, Riswin menyebut, sebelum meninggal, sang anak bersama sejumlah rekannya termasuk Dhika tampak membantu mendorong motor yang mogok karena kebanjiran dari arah Damai.

Rangga mendorong bagian belakang motor, sementara rekannya yang lain memegangi motor dari bagian kanan dan kiri. Sebagian lagi ikut mengawal, bahkan ada yang berenang-renang di samping kendaraan yang didorong. Diketahui, mereka berjalan menyusuri median jalan di Jalan MT Haryono dalam kondisi hujan masih cukup deras.

Saat mendekati tiang lampu PJU ke dua sebelum lampu merah, Rangga tiba-tiba rebah dan menempel di tiang lampu PJU. Kejadian nahas ini, sebut Riswin terjadi sekira pukul 23.30 Wita.

“Melihat Rangga terjatuh, Dhika lantas mencoba mendekat. Dhika yang mencoba menyelamatkan juga ikut rebah. Mereka meninggal di tempat, dugaan karena tersengat listrik JPU,” kata Riswin di kediamannya di Jalan Inpres 3, Kamis (7/7) sore.

Riswin mengaku, sebelum kejadian, sang putra tak menunjukkan gelagat aneh. Sama seperti hari biasanya, Rangga berangkat ke kedai di kawasan Balikpapan Regency. Rutinitis ini dijalani Rangga selepas lulus SMA.

“Mengisi waktu luang sebelum masuk kuliah dia bantu-bantu jaga kedai sampai sore. Setelah itu biasanya langsung main futsal atau nongkrong di kafe di Jalan Letjen ZA Maulani,” kata Riswin.

Ahad malam, sesaat sebelum kejadian nahas, Rangga diketahui tengah berada di kedai kopi di Jalan Letjen ZA Maulani.

Di sana dia bersama Dhika dan sejumlah rekannya. Karena hujan deras, Rangga dan kawan-kawannya memilih sekalian bermain hujan. Tak hanya itu, dia berinisiatif mencari pemotor yang motornya mogok karena menerjang banjir untuk dibantu. Maklum, kawasan Jalan Letjen ZA Maulani dan Jalan MT Haryono selama ini selalu langganan banjir manakala hujan deras mengguyur Kota Beirman.

“Karena di Jalan Letjen ZA Maulani sepi (tidak ada yang terjebak banjir), dia jalan ke depan (Jalan MT Haryono). Rangga dan kawan-kawan lalu menyusuri jalan ke arah Damai,” kata Riswin menceritakan kronologis kejadian yang dia lihat dari rekaman CCTV Dishub Balikpapan.

Sekitar 100 meter dari lampu merah, dia menjumpai perempuan dan laki-laki pengendara motor menuju arah lampu merah mengalami mogok. Tanpa basa basi, mereka langsung membantu mendorong ke arah lampu merah.

Nahas, saat sampai di tiang PJU ke dua dari lampu merah, Rangga tersengat listrik. Begitu juga dengan Dhika yang mencoba menyelamatkan Rangga. Kawan yang lain, kata Riswin juga sempat berusaha menolong, namun ikut terlempar karena tegangan listrik.

Halaman:

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X