Ini Rilis Hasil Investigasi Kecelakaan Truk di Muara Rapak, KNKT Sampaikan Empat Rekomendasi

- Kamis, 23 Juni 2022 | 14:40 WIB
Pelaksana Tugas Ketua Sub Komite LLAJ KNKT, Ahmad Wildan memberikan keterangan kepada jurnalis di Balikpapan, Kamis (23/6).
Pelaksana Tugas Ketua Sub Komite LLAJ KNKT, Ahmad Wildan memberikan keterangan kepada jurnalis di Balikpapan, Kamis (23/6).

 BALIKPAPAN-Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis hasil investigasi kecelakaan di Simpang Muara Rapak, yang terjadi Jum'at (21/1) silam.

Pelaksana Tugas Ketua Sub Komite LLAJ KNKT, Ahmad Wildan memaparkan, berdasarkan hasil investigasi dan analisis yang telah KNKT lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya kecelakaan yaitu penggunaan gigi tinggi pada jalan menurun.

"Ini memaksa pengemudi melakukan pengereman berulang kali dan hal ini beresiko menurunkan tekanan angin pada tabung angin rem," kata Wildan di Balikpapan, Kamis (23/6).

Selain itu, kondisi kendaraan di mana celah antara kampas dengan tromol berada di atas ambang batas yang ditetapkan.

Pada saat memasuki Simpang Muara Rapak, tekanan angin pada tabung angin rem hanya sisa 5 bar.  Hal ini, kata Wildan, menyebabkan pengemudi tidak mampu melakukan pengereman kendaraan sehingga kecelakaan tak dapat dihindarkan.

"Ini yang kemudian kita sebut kendaraan mengalami rem blong. Karena supir tidak memahami prosedur pengereman," kata Wildan.

Wildan meneruskan, KNKT juga sudah menerbitkan rekomendasi kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XVII Provinsi Kaltim Kaltara, Balai Pelaksana Jalan Nasional Wilayah XII Provinsi Kaltim Kaltara, Pemerintah Kota Balikpapan, DPD Aptrindo Kaltim Kaltara, dan Institute Teknologi Kalimatan (ITK).

Setidaknya, ada empat rekomendasi yang diberikan oleh KNKT, agar kejadian serupa tak terulang, atau minimal menurunkan fatalitas. Yang pertama, KNKT merekomendasikan agar di Balikpapan dilakukan pemisahan arus lalu lintas bagi kendaraan angkutan barang.

Diketahui, 85 persen wilayah Balikpapan adalah perbukitan, ketika kendaraan angkutan barang bercampur dengan kendaraan lain, maka resiko kecelakaan akan semakin besar.

"Kendaraan angkutan barang diharapkan beroperasi saat kondisi low traffic untuk mengurangi resiko," kata Wildan.

Selanjutnya, KNKT juga merekomendasikan adanya edukasi bagi pengemudi truk. Sebab, berdasarkan pengalaman, beberapa pengemudi diduga kuat tak memahami pengoperasian rem pada truk.

Yang ketiga, lanjut Wildan, perlu disiapkan fasilitas transit alias freight centre bagi kendaraan angkutan barang.

"Fasilitas ini meliputi tempat parkir, tempat istirahat sopir, SPBU, kantin, bengkel perbaikan hingga tempat pengujian kendaraan," beber Wildan.

Pihaknya juga merekomendasikan penyediaan fasilitas perlengkapan jalan sebagai bagian dari self explaining road, mulai dari marka hingga rambu lalu lintas.

Halaman:

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X