Luncurkan QRIS di Pasar Induk, Bupati Apresiasi Terobosan Bapenda Kutim

- Minggu, 12 Juni 2022 | 11:25 WIB

SANGATTA - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kutai Timur (Kutim) mendapat apresiasi langsung dari Bupati Ardisnsyah Sulaiman. 

Pasalnya, Bapenda telah melaksanakan sistem pelayanan pajak daerah dan retribusi berbasis elektronik maupun digital. Hal ini merupakan terobosan yang memudahkan wajib pajak dalam pelaporan dan pembayaran secara online.

"Kegiatan ini jelas mampu memberikan dampak yang baik dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kutim," ungkap orang nomor satu di Kutim itu. 

Lebih lanjut, kata dia, dengan adanya QRIS dan VA, tentu PAD Kutim ke depan akan makin mudah terukur dalam perhitungan angka-angkanya. Menurutnya, hal itu tidak saja membantu pemerintahan di masa sekarang.

"Tetapi juga membantu pemerintahan di masa-masa mendatang," tandasnya. 

Tidak hanya itu, peluncuran inovasi Pasar Induk SIAP QRIS merupakan langkah awal yang arahnya akan mendorong digitalisasi pembayaran pasar modern di Kutim. Data Bank Kaltimtara dari 200 pedagang

yang ada di PIS, 74 diantaranya telah terdaftar dan siap bertransaksi secara digital.

"Dengan inovasi QRIS dan VA, kami sampaikan pada masyarakat di Pasar Induk Sangatta (PIS) nantinya saat belanja tidak perlu membawa uang tunai," terang ia. 

Berkat inovasi yang dilakukan Bapenda bersama Bank Kaltimtara proses pembayaran akan lebih mudah. Kendati belum seluruh pedagang menggunakannya, namun hal itu akan diupayakan merata. 

"Saya ucapkan pada Bank Kaltimtara dan UPT Pasar Induk Sangatta," ujar Bupati.

Sementara itu Direktur Kredit Bank Kaltimtara Pusat Siti Aisyah mengatakan dengan adanya digital elektronik saat ini, amat memudahkan masyarakat untuk bertransaksi. Hal ini ditegaskannya pada peresmian program SIAP Quick Response Indonesian Standard (QRIS) Pembayaran Pajak dan Retribusi Daerah, Kamis (9/6) malam di

Gedung Serba Guna, Pusat Perkantoran Pemkab Kutim. 

"Ini termasuk mendukung Gerakan Nasional Non Tunai yang dipelopori Bank Indonesia terkait keuangan inklusif dan elektronifikasi. Ini merupakan sebuah perubahan cara pembayaran yang semula dengan uang tunai, menjadi non tunai," tutupnya. (Adv/*/la)

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X