Penandatanganan MoU Pengembangan Sawit Rakyat Berkelanjutan di Muara Wahau dan Kongbeng

- Jumat, 29 April 2022 | 20:30 WIB

 

SANGATTA - Sebanyak enam Koperasi Rakyat Swakelola menandatangani kesepakatan pengembangan sawit rakyat berkelanjutan dengan UPT Penyuluhan Pertanian, Peternakan dan Perkebunan (P4) Kecamatan Muara Wahau dan Kongbeng pada 27 April kemarin. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSN Grup), dan GIZ sebagai bentuk komitmen dalam penerapan praktik baik dalam lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG) di lingkup petani.

Dari enam koperasi tersebut, empat koperasi merupakan anggota Pusat Koperasi Perkebunan Semoga Sawit Wahau Jaya (Puskopbun SSWJ) yang pada 2021 lalu telah memulai kerjasama dengan PT DSN Grup, dalam jual beli TBS dan pemberdayaan koperasi. Dua koperasi lainnya adalah Koperasi Sawit Usaha Tani Sejahtera (SUTS) dan Koperasi Kele'an Blom Kejah (KBK).

Penandatangan MOU berlangsung pada 13 April 2022 di Muara Wahau. Enam koperasi diwakili oleh masing-masing Pengurus Koperasi. DSN Grup diwakili oleh Mulyadi, Plantation Head Area Kaltim. UPT P4 Kecamatan Muara Wahau dan Kongbeng masing-masing diwakili oleh Ketua UPT. Sementara, pihak GIZ diwakili oleh Project Leader Kalimantan Timur, Ade Cahyat.

Sasaran MoU perkebunan sawit rakyat keberlanjutan adalah menuju terjaminnya nilai ekonomi produksi TBS hasil kebun sawit rakyat swakelola dengan mengutamakan standarisasi praktik ESG yang baik.

Abu Naim selaku Kepala UPT P4 Kecamatan Muara Wahau menyampaikan dukungan kepada pengurus enam koperasi swakelola untuk melanjutkan kerjasama terkait pemasaran TBS dengan DSN Group yang telah menerapkan standar RSPO dan ISPO. 

Ia berharap dengan adanya tambahan pendampingan intensif dari UPT P4 dan GIZ serta kolaborasi dari seluruh pihak yang terlibat.

"Termasuk peningkatan standard kualitas perkebunan rakyat di wilayah akan dapat dipercepat," ungkapnya. 

Dalam sambutannya PH DSN Group, Mulyadi menjelaskan bahwa standard RSPO dan ISPO bagi DSN Grup adalah komitmen yang dipraktikan dalam seluruh rantai pasokan TBS sampai CPO, yang dihasilkan dari kebun inti, kemitraan, maupun kebun rakyat swakelola. Ia berharap kolaborasi ini menghasilkan manfaat saling menguntungkan. 

"Terutama untuk masa depan sawit rakyat di Kaltim yang tidak hanya tersertifikasi namun mendapat saluran distribusi premium di pasar global," tandasnya. 

Dalam kesempatan yg sama Sunardi, salah seorang petani sawit mewakili Pengurus enam Koperasi Swakelola, mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak. "Meski pun tidak ringan dalam praktiknya, para petani telah mengakui bahwa wawasan berstandard nasional dan internasional tersebut akan membekali para petani anggota koperasi dalam meningkatkan kualitas hasil produksinya," beber ia. 

Koordinator GIZ, Ade Cahyat yang juga hadir pada acara tersebut menambahkan bahwa enam koperasi yang terlibat dalam kesepakatan ini akan memulai tahap awal audit RSPO pada bulan Juli 2022. 

"GIZ bersama UPT P4 akan terus mengupayakan pengembangan sawit rakyat bersertifikat ESG di wilayah Kaltim, khususnya di Wahau dan Kongbeng untuk kejayaan perkebunan sawit rakyat," pungkasnya. (*/la)

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X