BALIKPAPAN-Mekanisme penjaringan dan penyaringan calon Ketua Umum (Caketum) KONI Balikpapan bakal segera dimulai, Jum’at (1/4). Tim penjaringan dan penyaringan (TPP) KONI Balikpapan akan memberikan waktu selama satu minggu untuk proses pengambilan formulir, bagi mereka yang ingin maju dalam pemilihan Ketua Umum KONI Balikpapan.
Ketua TPP KONI Balikpapan, Hasbi Muhammad mengatakan, pengambilan formulir dapat dilakukan di Kantor KONI Kota Balikpapan. Setelah itu, proses pengembalian formulir pendaftaran akan dibuka pada 9-16 April 2022.
”Formulir pendaftaran dapat diambil oleh perwakilan, namun dengan syarat dapat menunjukan surat kuasa yang ditandatangani bakal calon,“ kata Hasbi, Rabu (30/3).
Sejumlah dokumen, lanjut Hasbi wajib dilampirkan oleh bakal calon yang melakukan pendaftaran. Mulai surat pencalonan calon ketua umum sesuai dengan hasil raker, surat pencalonan surat dukungan calon ketua umum, surat kesediaan menjadi ketua, pernyataan domisili hingga daftar riwayat hidup.
Untuk pengembalian formulir, wajib dilakukan sendiri oleh bakal calon ketua umum yang bersangkutan, alias tidak boleh diwakilkan.
Meski sudah memasuki masa penjaringan, sejumlah pihak masih merasa janggal dengan bunyi pada poin 4.2, di mana calon ketua umum memperoleh dukungan tertulis 30 persen dari pengcab/pengkot dan fungsional yang masih berlaku masa baktinya dan tidak bermasalah dengan ketentuan setiap anggota KONI Balikpapan hanya boleh merekomendasikan atau mendukung satu calon Ketua Umum KONI Balikpapan dan harus ditandatangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris Umum Anggota KONI Kalimantan Timur.
Kata ‘Kalimantan Timur” pada akhir kalimat ini, belakangan menjadi polemik. Bahkan, sebagian menilai perlu ada Rapat Kerja ulang untuk meralat. Salah satunya adalah Ketua Harian PSSI Kota Balikpapan, Irfan Taufik.
Ia berpendapat, kesalahan kata dalam poin tersebut sudah disahkan pimpinan. Jika dilakukan perubahan begitu saja, ini akan berpotensi menyalahi aturan. “Jadi untuk merubahnya, memang perlu dilakukan rapat kerja (raker) ulang, itu pendapat saya,” tegas dia.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Organisasi KONI Kaltim Budhi Iriawan menjelaskan, dirinya sudah memperingatkan kepada peserta raker agar lebih teliti dalam mengikuti jalannya sidang komisi, mengingat draft yang dipakai merupakan draft salinan milik KONI Kalimantan Timur.
“Jadi untuk kata Kalimantan Timur dalam poin tersebut tidak masalah diubah. Masa untuk mengubahnya harus menunggu raker tahun depan lagi. Semua orang tahu, ini pemilihan KONI Balikpapan bukan KONI Kaltim,“ jelas dia. (hul)
