BALIKPAPAN-Susilo langsung bergegas saat mengetahui ada kebakaran di RT 13, Selasa (8/3) dinihari. Saat itu, dia memang belum tertidur lantaran menemani sang kawan jaga malam di kawasan Inpres IV.
“Awalnya dikira orang bakar sampah. Tapi lama-kelamaan apinya membesar, jadi saya langsung mendatangi lokasi,” kata pria 38 tahun ini.
Sesampainya di lokasi, kira-kira pukul 03.40 Wita, dia mendapati api sudah membesar. Dia pun bergegas membangunkan penghuni ruko. Teriakan minta tolong juga terdengar dari dalam ruko yang terbakar.
“Ada suara bapak bapak dan ibu-ibu minta tolong, tapi suaranya sudah tidak begitu nyaring,” kata Susilo.
Setelah mendapati sumber teriakan, dia meminta bapak-bapak penghuni ruko melompat untuk menyelamatkan diri. Sementara ibu-ibu yang meminta tolong, rupanya dia sedang bersama dua anaknya di lantai tiga salah satu ruko.
Bergegas dengan waktu, Susilo naik ke lantai dua dan meminta sang ibu melempar anaknya dari lantai tiga. “Jadi ibu itu melempar dua anaknya dan saya tangkap. Setelah itu, ibu itu melompat,” ujar Susilo.
Rupanya, di dalam rumah, masih ada suami sang ibu, yang belakangan diketahui identitasnya sebagai M Noor (40), yang menderita stroke. Jasad M Noor dievakuasi pertama kali oleh tim BPDB Balikpapan.
“Saya tidak tahu kalau masih ada orang di dalam. Jadi saya hanya fokus menyelamatkan tiga orang itu saja,” terang Susilo.
Penghuni lain, kata dia, sibuk menyelamatkan diri masing-masing saat kejadian berlangsung. Sibuk menyelamatkan korban kebakaran, Susilo tak sadar tas slempang berisi handphone merk OPPO yang rencananya dia gadaikan raib. “Iya padahal rencana mau saya gadaikan, tidak tahu di mana jatuh,” kata bapak empat anak ini.
Informasi sementara, tiga orang jadi korban meninggal dalam musibah kebakaran ini. Selain M Noor, ada dua jasad yang ditemukan di dalam ruko. Identitas keduanya sampai berita ini diturunkan masih belum diketahui. (hul)
