BALIKPAPAN- Sebagai upaya menjaga kualitas keandalan dan keselamatan asset Perusahaan, PLN UPDK Balikpapan melakukan optimalisasi aset-aset kelistrikan melalui program Care for Asset. Program ini dilakukan dengan cara turun langsung ke lapangan secara berkala untuk memeriksa seluruh asset yang dimiliki dalam kondisi Aman dan Andal.
Manager PLN UPDK Balikpapan, Otniel Marrung, mengakui bahwa pihaknya mengelola Pembangkit Listrik yang tersebar di Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kabupaten Paser dan sebagian wilayah di Provinsi Kalimantan Selatan diantaranya PLTU dan PLTD. Melalui program Care for Asset, aset-aset yang dikelola mulai dari Pengelolaan Bahan Bakar, Mesin Pembangkit, Peralatan Pemeliharaan Mesin dan Fasilitas Pendukung lainnya, semua aset-aset tersebut diperiksa sehingga jika ada yang tidak sesuai standar atau berpotensi menimbulkan gangguan terhadap suplai listrik ke pelanggan dapat segera ditindaklanjuti.
“Program Care for Asset merupakan upaya kami menjaga keandalan (reliability) dan ketersedian (availability) listrik. Melalui program ini, jika ditemukan ketidaksesuaian dapat segera ditindaklanjuti,” ujar Otniel Marrung saat melakukan kegiatan Care For Asset di PLTU Teluk Balikpapan, Rabu (23/2).
Otniel berharap, setiap asset dapat beroperasi secara maksimal sehingga dapat berkontribusi sepenuhnya dalam melayani kebutuhan listrik pelanggan. “Kami selalu berupaya menurunan potensi terjadinya gangguan pembangkit listrik yang dapat mengakibatkan padam dan merugikan pelanggan dengan cara melakukan pemeliharaan secara berkala mesin-mesin pembangkit,” terang Otniel.
Otniel pun optimistis, program Care for Asset dapat menjadi salah satu upaya PLN untuk meningkatkan layanan kepada pelanggan dengan memaksimalkan kualitas pembangkit listrik “Hari ini (Rabu, Red) kami menyisir aset PLTU Teluk Balikpapan yang merupakan salah satu pembangkit listrik terbesar di Pulau Kalimantan dengan Daya Terpasang 2 x 110 Megawatt dan kami memastikan PLTU ini aman dan andal dalam pengoperasiaannya,” terangnya.
“Kami berharap dengan adanya program Care for Asset dapat meningkatkan kualitas layanan (service quality) terhadap pelanggan dengan meminimalisir terjadinya gangguan yang dapat merugikan masyarakat,” pungkas Otniel. (mra/pro5)
