Dukung Transisi Energi, PLN UPDK Balikpapan - Pemkot Akan Olah Sampah Menjadi Bahan Bakar

- Kamis, 27 Januari 2022 | 12:56 WIB
Manajemen PLN UPDK Balikpapan saat melakukan audiensi dengan Walikota Balikpapan pada 6 Januari lalu.
Manajemen PLN UPDK Balikpapan saat melakukan audiensi dengan Walikota Balikpapan pada 6 Januari lalu.

BALIKPAPAN- PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan (UPDK) Balikpapan melakukan sinergi dengan Pemerintah Kota dalam rangka pemanfaatan sampah menjadi bahan bakar Jumputan Padat (BBJP) untuk Co-firing PLTU Teluk Balikpapan. 

-

Sampah dari TPA Manggar yang dikelola oleh Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan akan diproses hingga menjadi pellet (biomassa) dan dapat dicampur dengan batubara hingga menjadi bahan bakar (co-firing) PLTU.

Di tengah upaya pemerintah mendorong bauran energi baru dan terbarukan (EBT) demi mencapai emisi netral, co-firing biomassa dinilai dapat menjadi solusi. Co-firing biomassa tidak hanya dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil secara bertahap, tetapi juga dapat menjadi solusi permasalahan sampah sekaligus menggerakkan ekonomi. 

Bertempat di Kantor Walikota Balikpapan pada Rabu, (26 /1) kemarin, Manajemen PLN UPDK Balikpapan melakukan koordinasi lanjutan dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan terkait dengan Kerjasama Pemanfaatan Sampah sebagai tindak lanjut audiensi dengan Walikota Balikpapan yang dilaksanakan pada 6 Januari lalu.

“PLTU Teluk Balikpapan menjadi salah satu Pilot Project pemanfaatan sampah menjadi bahan bakar di regional Sumatera dan Kalimantan untuk mengurangi penggunaan batubara melalui co-firing biomassa,” ujar Otniel Marrung, Manager PLN UPDK Balikpapan.

“Ini penting juga dilakukan karena dapat mendorong bauran EBT, dan secara otomatis akan membantu mengurangi sampah juga meningkatkan keekonomian masyarakat" tambah Otniel Marrung.

Dengan cofiring, kata Otniel penggunaan batubara pada pembangkit dikurangi. Dalam skala besar dan lebih panjang, langkah ini akan dapat mengatasi masalah Indonesia yang sedang mendorong energi bersih.

"Batubaranya sebagian kita ganti, kita menyebut co-firing. Jadi misalnya 90 persen batubara, 10 persen biomassa. Biomassa, sampah kan renewable energy. Jadi sampah biomassa itu dikonversi menjadi batubara. Dicampurlah, ini berarti penggunaan batubara sudah berkurang 10 persen," terangnya.

“Selain mendukung kontribusi energi terbarukan pada bauran energi nasional, program co-firing biomassa khususnya yang berbasis sampah dan limbah juga berdampak positif kepada pengembangan ekonomi kerakyatan yang produktif (circullar economy), dapat membuka lapangan kerja, dan dapat menurunkan emisi gas rumah kaca, di mana sektor energi juga diharapkan dapat berkontribusi besar dalam upaya penurunan emisi gas rumah kaca,” lanjut Otniel.

Kepala DLH Kota Balikpapan, Sudirman Djayaleksana menyatakan, Pemerintah Kota Balikpapan menyambut baik dan mendukung penuh pemanfaatan sampah tersebut.  “Karena selain mendorong bauran energi baru dan terbarukan (EBT) juga sangat membantu target pengurangan sampah 30% di tahun 2025 dan dengan volume sampah yang ada saat ini dapat menambah umur TPAS Manggar yang diperkirakan akan penuh pada tahun 2026,” terang Sudirman. (mra/pro5) 

Editor: rahman-Rahman Hakim

Tags

Rekomendasi

Terkini

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB

Jalan Rusak di Siradj Salman Minta Segera Dibenahi

Kamis, 18 April 2024 | 10:00 WIB

Pemotor Terlempar 25 Meter setelah Diseruduk Mobil

Kamis, 18 April 2024 | 07:50 WIB
X