PROKAL.CO, BALIKPAPAN - Video mesum remaja yang sempat menghebohkan jagat maya telah sampai ke Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Balikpapan.
Kepala DP3AKB Balikpapan, Sri Wahjuningsih mengaku terpukul atas video tersebut. Sebab, pemeran dalam video tersebut remaja di Kota Minyak.
"Kami menyayangkan sekali perbuatan tersebut, karena hal tersebut melanggar norma agama dan kesusilaan," katanya, kepada Prokal.co (media online Kaltim Post Group). "Apalagi yang bersangkutan (pemeran) diduga berstatus pelajar di Balikpapan," tambahnya.
Dia menduga, hal itu terjadi karena kemajuan teknologi belum disikapi secara bijak oleh masyarakat, terutama para pelajar.
Sehingga, masyarakat bisa bebas mengakses apa saja, termasuk konten yang melanggar kesusilaan, kemudian menyontohnya. "Saya yakin pasti ini pengaruh paparan akses pornografi pada anak remaja," ungkapnya.
Oleh karena itu, dia berharap, para orang tua yang memiliki anak dan pihak sekolah-sekolah, untuk lebih aktif menjaga anak-anaknya dari hal-hal yang melanggar aturan. "Tingkatkan peran dan tanggung jawab dalam melindungi anak sesuai Pasal 26 UU, tentang perlindungan anak," katanya.
Selain itu, dia juga menyampaikan, agar pihak sekolah tidak memberikan sanksi kepada anak didiknya berupa pemberhentian sekolah yang terlibat kasus hukum.
Seperti kasus video mesum ini, dimana ada pelajar yang diduga menjadi korbab tindakan asusila.
Sebab, hak anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak telah diatur dalam UU Sistem Peradilan Pidana Anak dan UU Perlindungan Anak. "Jangan ada sekolah yang mengeluarkan anak seperti ini dengan alasan mencemarkan nama baik sekolah," tegasnya.
"Karena salah satu hak anak adalah mendapatkan pendidikan. Termasuk anak yang berhadapan dengan hukum, negara pun mengakui haknya di bidang pendidikan," pungkasnya. (sur/pro/one)