PROKAL.CO, TENGGARONG-Rezeki tak terduga diperoleh prajurit Yonif 611/Awang Long Pratu Anang dan Endang Utari seorang ibu rumah tangga berprofesi sebagai pedagang asongan.
Anang memperoleh hadiah utama satu unit motor Honda matic, setelah angka pada kupon undian miliknya tiba-tiba diteriakan pembawa acara senam sehat masyarakat bersama Haji Safaruddin di Lapangan Kantor Pemerintahan Loa Janan, Km 5, Kutai Kartanegara Minggu (24/12) pagi.
Ratusan warga tumpek blukl di lapangan. Mereka mengikuti alunan lagu pop dan dangdut kemudian menggerakan seluruh badan mengikuti instruktur. Safaruddin juga berbaur dan antusia mengikuti gerakan.
“Olahraga dapat menjaga kesehatan. Semoga kita senantiasa selalu sehat,” ujar Safaruddin.
Tak ingin masyarakat menunggu puluhan hadiah menarik, penghobi olahraga sepeda ini langsung meminta panitia agar mengumumkan kupon undian yang sudah terkumpul dalam wadah.
Setelah seluruh hadiah elektronik habis, kemudian sepeda, giliran undian hadiah utama. “Saya lagi duduk sama teman, tiba-tiba angka saya dipanggil,” ucap Anang yang masih tak percaya karena mendapatkan hadiah motor itu.
Rencanannya motor tersebut akan dijaga dan digunakan sebaik-baiknya baik saat berdinas atau pun sedang berlibur.
“Terima kasih pak kapolda acara senam sehatnya, semoga sukses selalu,” kata Anang yang masih tak bisa mengucapkan kata-kata lagi karena masih tak percaya dapat motor.
Berbeda dengan Anang, rezeki tak terduga dialami pula Endang Sutari, pedagang asongan di sekitar Gereja Immanuel, Kusuma Bangsa, Samarinda. Perempuan berkerudung ini tengah menunggu pembeli.
Endang menjual aneka kudapan, makanan serta minuman ringan. Rupanya, saat Safaruddin usai memantau personelnya yang bertugas melakukan pengamanan perayaan Natal, jenderal bitang dua ini berhenti di lapak Endang.
“Ibu jual apa aja,” seraya mengambil minuman teh kemasan. Safaruddin langsung meneguknya. Endang merupakan pedagang asongan keliling. Malam itu dia sengaja berjualan di sekitar gereja.
“Jualan nggak nentu pak,” ujarnya. Endang menuturkan, dirinya kerap melihat Safaruddin di media cetak dan beberapa masjid dan spanduk baliho. Setelah beberapa menit bercakap-cakap, Endang meminta izin bersalaman dengan Safaruddin yang hendak melanjutkan lagi memantau sejumlah gereja di Samarinda, lalu menanyakan harga minuman yang telah dia ambil tadi.
“Berapa ini”? “Lima ibu pak,” jawab Endang. Tanpa disadarinya, tangan Safaruddin merogoh sakunya dan mengambil lembaran kertas rupiah, pecahan 100 ribuan. “Ini bu, terima kasih ya,”
Sontak, Endang terharu dan tak kuasa menahan kegimbiraanya hingga menangis. “Terima kasih pak Safaruddin,” ucapnya. (pro/adv)