PROKAL.CO, BATAM- Masih muda, tapi pengalaman kejahatannya cukup wow. Ya, tiga pemuda ini dikenal sebagai begal sadis di Batam. Dia adalah Deni, 22, Adrian Tanjung, 19, dan Andika Saputra, 18. Tiga pemuda ini akhirnya terkapar ditembak polisi. “Mereka biasa beraksi di wilayah Tiban, Batam, Kepri,” kata Kanit Reskrim Polsek Batuampar Iptu Ferry Supriadi.
Setelah dilumpuhkan, ketiga begal ini pun loyo dan tak lagi beringas. "Dari informasi itu, kemudian kita lakukan penyelidikan dan mendapatkan sepeda motor itu di salah satu cucian sepeda motor di Tanjung Sengkuang," katanya.
Awal mula diringkusnya ketiga pria ini, saat polisi mendapatkan laporan dari korban bernama Desi Anggreini. Ketiga begal itu beraksi pada saat korban Desi Anggraini hendak pulang ke rumahnya di kawasan Tiban Mentarau, Senin (24/7) sekira pukul 23.00 WIB.
Dalam perjalanan pulang itu, tiba-tiba korban langsung dipepet oleh ketiga pelaku yang menggunakan satu unit sepeda motor Honda Beat. "Saat dipepet, sepeda motor korban langsung ditendang pelaku Andika. Sehingga korban terjatuh dan ketiga tersangka mengambil sepeda motor dan tas korban," tuturnya kepada Batam Pos (Jawa Pos Group), Rabu (2/8) sore.
Atas kejadian yang menimpanya itu, Desi kemudian membuat laporan ke Polsek Sekupang. Kemudian polisi melakukan penyelidikan dan berhasil mendapati jejak pelaku. Selanjutnya Unit Reskrim Polsek Batuampar melakukan pengembangan. Lalu ada informasi bahwa ada transaksi jual beli sepeda motor tanpa dilengkapi surat-surat.
Polisi pun mencari pemilik dari sepeda motor Honda Beat yang digunakan pelaku, dan membekuk ketiga pelaku di kawasan Jodoh. "Setelah kita amankan, selanjutnya kita berkoordinasi dengan jajaran polsek-polsek. Ternyata, laporan polisi kasus ini berada di Polsek Sekupang," katanya.
Ferry menambahkan, dari pengakuan ketiga pelaku kepada penyidik, mereka baru kali ini melakukan begal. "Pengakuannya baru satu kali. Kita juga sudah beri tahu kepada polsek jajaran untuk mencari laporan polisi lainnya. Namun sejauh ini belum ada," imbuhnya.
Sementara itu, salah seorang pelaku Adrian tanjung mengatakan bahwa aksi yang dilakukannya itu hanya secara tiba-tiba, tanpa direncanakan sebelumnya. "Spontan aja ketemu di Tiban. Tidak ada rencana sebelumnya," akunya. (cr1)